Acara ini dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono, Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk Nur Solekan, jajaran Forkopimda Kabupaten Nganjuk, Kepala OPD serta para pasangan pengantin.
Total 48 pasangan yang tersebar dari 20 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk mengikuti acara Pernikahan Massal ini.
Dalam gelaran acara ini Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Sekda Nganjuk Nur Solekan bertindak sebagai besan.
Baca Juga: Raih 3 Perunggu di Porprov Jatim 2023, Ketum IBCA MMA Jombang: Biaya Sendiri, Tidak Ada Bantuan Pemerintah
Untuk prosesi nikah massal ini menganut adat jawa, para pasangan pengantin sebelumnya menjalani ritual temu manten di halaman pendopo yang kemudian diarak menuju pendopo.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menjelaskan, untuk pertama kalinya gelaran nikah massal ini diadakan di Kabupaten Nganjuk.
"Dengan mengikuti nikah massal ini, maka pernikahan mereka sudah tercatat di kependudukan, baik KTP maupun di KK," ujar Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Selain gratis, mereka juga mendapatkan bingkisan dan uang saku yang sudah disiapkan oleh Pemkab Nganjuk.
"Untuk para pasangan pengantin semoga bisa menjadi keluarga yang sakina mawaddah warahmah," lanjut Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Idham Kholik dan Putri Wahyuni salah satu peserta nikah massal mengungkapkan rasa bahagia mereka atas kesempatan ini dan berterima kasih kepada Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang telah menyelenggarakan acara pernikahan massal ini.
"Terima kasih kepada Bupati Nganjuk atas kesempatan ini, semoga kebahagiaan ini akan terus bersama kami dalam perjalanan hidup berumah tangga kami,” pungkasnya.
Selain acara nikah massal, adapun hiburan rakyat berupa pagelaran wayang kulit di alun-alun Kabupaten Nganjuk.
Pada gelaran wayang kulit ini adalah sebagian dari acara Gempur Rokok ilegal yang diadakan Satpol PP Kabupaten Nganjuk dengan pihak bea cukai.
"Perlu diketahui hampir 62 persen dari penghasilan rokok ini masuk ke negara, maka dari itu pihak bea cukai juga mengajak kerja sama dari masyarakat guna gempur rokok ilegal," tandas Sunaryo.
Reporter:Rio Hermawan/Andik Sukaca
Untuk prosesi nikah massal ini menganut adat jawa, para pasangan pengantin sebelumnya menjalani ritual temu manten di halaman pendopo yang kemudian diarak menuju pendopo.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menjelaskan, untuk pertama kalinya gelaran nikah massal ini diadakan di Kabupaten Nganjuk.
"Dengan mengikuti nikah massal ini, maka pernikahan mereka sudah tercatat di kependudukan, baik KTP maupun di KK," ujar Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Selain gratis, mereka juga mendapatkan bingkisan dan uang saku yang sudah disiapkan oleh Pemkab Nganjuk.
Kemudian mereka juga akan mendapatkan kamar khusus di salah satu hotel di Kabupaten Nganjuk selama satu malam.
"Untuk para pasangan pengantin semoga bisa menjadi keluarga yang sakina mawaddah warahmah," lanjut Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Idham Kholik dan Putri Wahyuni salah satu peserta nikah massal mengungkapkan rasa bahagia mereka atas kesempatan ini dan berterima kasih kepada Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang telah menyelenggarakan acara pernikahan massal ini.
"Terima kasih kepada Bupati Nganjuk atas kesempatan ini, semoga kebahagiaan ini akan terus bersama kami dalam perjalanan hidup berumah tangga kami,” pungkasnya.
Selain acara nikah massal, adapun hiburan rakyat berupa pagelaran wayang kulit di alun-alun Kabupaten Nganjuk.
Pada gelaran wayang kulit ini adalah sebagian dari acara Gempur Rokok ilegal yang diadakan Satpol PP Kabupaten Nganjuk dengan pihak bea cukai.
Baca Juga: 7 Jenis Jamur yang Baik untuk Tubuh, Ini Manfaat Lengkapnya
Suharono Kepala Satpol PP Kabupaten Nganjuk mengatakan, acara ini sengaja disekaliguskan dengan maksud menyampaikan kepada masyarakat perihal rokok ilegal mulai tren di masyarakat.
"Rokok ilegal memang murah akan tetapi dengan adanya rokok ilegal tersebut cukai atau pajak yang masuk ke negara tidak ada, makanya pemerintah turun langsung dan mengajak masyarakat agar apabila masyarakat mengetahui hal tersebut segera lapor," kata Suharono.
Senada dengan hal tersebut Sunaryo Kepala bea cukai Kediri yang juga hadir dalam acara tersebut menuturkan, pihaknya akan terus berusaha gencar memerangi rokok ilegal di Kabupaten Nganjuk.
Suharono Kepala Satpol PP Kabupaten Nganjuk mengatakan, acara ini sengaja disekaliguskan dengan maksud menyampaikan kepada masyarakat perihal rokok ilegal mulai tren di masyarakat.
"Rokok ilegal memang murah akan tetapi dengan adanya rokok ilegal tersebut cukai atau pajak yang masuk ke negara tidak ada, makanya pemerintah turun langsung dan mengajak masyarakat agar apabila masyarakat mengetahui hal tersebut segera lapor," kata Suharono.
Senada dengan hal tersebut Sunaryo Kepala bea cukai Kediri yang juga hadir dalam acara tersebut menuturkan, pihaknya akan terus berusaha gencar memerangi rokok ilegal di Kabupaten Nganjuk.
"Perlu diketahui hampir 62 persen dari penghasilan rokok ini masuk ke negara, maka dari itu pihak bea cukai juga mengajak kerja sama dari masyarakat guna gempur rokok ilegal," tandas Sunaryo.
Reporter:Rio Hermawan/Andik Sukaca
Editor Achmad Saichu