Trenggalek, KORANMEMO.COM - Jenazah Zainal Fanani (32), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Trenggalek yang meninggal dunia dalam insiden tawuran antar komunitas kelompok pesilat di Kota Changhua Taiwan tiba di tanah air.
Jenazah Zainal Fanani disambut oleh keluarga hingga massa rekan sejawat korban di Kabupaten Trenggalek.
Jenazah Zainal Fanani, warga Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo tiba di rumah duka pada Minggu (17/9) siang.
Korban diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulans dengan pengawalan ketat dari Bandara Juanda, setelah diterbangkan dari Taiwan.
Kedatangan jenazah itu langsung disambut ribuan massa pesilat rekan korban. Mereka berduyun-duyun mengangkat jenazah korban dari mobil ambulans untuk kemudian dibawa ke rumah duka.
Setiap prosesi diwarnai isak tangis keluarga korban maupun rekan sejawatnya. Usai disholatkan, jenazah diantarkan ke peristirahatan terakhir.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang hadir melayat ikut berbelasungkawa atas meninggalnya warganya itu.
Dia pun berharap insiden itu menjadi pembelajaran bersama sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Baik di skala lokal hingga global.
Baca Juga: Tim Futsal Kabupaten Blitar Sumbang Medali Perak, Ini Harapan Afkab Blitar
Selain itu, Mas Ipin juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan, Kementerian Luar Negeri, KDEI di Taipe hingga BP2MI dan pihak terkait lainnya yang sudah membantu proses pemulangan jenazah Zainal Fanani dengan waktu cukup singkat.
Tak lupa dia juga berpesan kepada seluruh massa pesilat di Bumi Menak Sopal agar mawas diri dan tidak terprovokasi kabar-kabar hoax.
“Saat ini proses hukum terhadap tersangka sudah dilakukan oleh penegak hukum dari dua negara. Oleh karena itu, tidak usah mencari-cari kembali hal yang lain di Trenggalek, lebih baik saudara dari PSHT mendoakan yang terbaik kepada almarhum,” kata Mas Ipin.
Senada diungkapkan Ketua Cabang PSHT Trenggalek, Wijiono. Selain mengucapkan rasa belasungkawa, dia berharap seluruh anggota dapat menerima insiden itu sebagai musibah dan tidak terprovokasi kabar-kabar yang dapat memicu terjadinya gesekan antar kelompok.