Jombang, KORANMEMO.COM - Hiruk pikuk kendaraan mulai padat, terparkir sembarangan di Pasar tradisional Jombang.
Sementara warga terus berdatangan, memadati lapak bahan pangan, Kamis (2/3) pagi.
Kendaraan yang masuk ke Pasar Citra Niaga Jombang ini, tak sekadar sepeda motor dan sepeda pancal, melainkan juga beberapa truk dengan muatan beras Impor yang kabarnya dari Vietnam.
Menurutnya, semenjak sebulan yang lalu bahwa beras impor sudah membanjiri lapak pedagang.
"Sebenarnya sudah sejak Januari itu, beras impor terus masuk ke pasaran. Tapi paling cepatnya itu pas Bulan Februari ini kemarin sampai sekarang," ujarnya kepada KORANMEMO.COM, Kamis (2/3).
"Sebenarnya sudah sejak Januari itu, beras impor terus masuk ke pasaran. Tapi paling cepatnya itu pas Bulan Februari ini kemarin sampai sekarang," ujarnya kepada KORANMEMO.COM, Kamis (2/3).
Baca Juga: Ali Masrup Diusulkan Menjabat Wakil Ketua I DPRD Tulungagung Meski Kasus Adib Makarim Belum Inkrah
Disamping memiliki harga lebih murah, disebutkan Sugandi juga beras impor perbedaannya yakni lebih bagus dan berbulir besar. Hal ini yang membuat beras impor lebih disukai konsumen.
"Kalau beras impor Rp 9.400 per kilogramnya, kalau beras lokal masih di harga sekitar Rp 10.500 hingga Rp 11 ribu per kilogramnya. beras lokal ini sudah turun dari sebulan sebelumnya yakni Rp 13 ribu. Tapi kasihan para petani, harganya turun saat musim panen," jelas Sugandi saat ditemui.
"Untuk konsumen rata-rata mencari beras yang harganya murah, enak ya bagus. Yaitu beras impor dengan harga Rp 9.400 per kilogram," tandasnya.
"Kalau beras impor Rp 9.400 per kilogramnya, kalau beras lokal masih di harga sekitar Rp 10.500 hingga Rp 11 ribu per kilogramnya. beras lokal ini sudah turun dari sebulan sebelumnya yakni Rp 13 ribu. Tapi kasihan para petani, harganya turun saat musim panen," jelas Sugandi saat ditemui.
"Untuk konsumen rata-rata mencari beras yang harganya murah, enak ya bagus. Yaitu beras impor dengan harga Rp 9.400 per kilogram," tandasnya.
Menurutnya dibandingkan dengan beras lokal, beras impor lebih memiliki kualitas yang bagus dan besar.
"Masih baru-baru dua Bulan ini sih, beralih ke beras impor. Karena lebih murah dan besar juga bagus berasnya. Sementara beras lokal masih mahal gitu saja. Makanya tadi ini saya beli beras impor 50 kilo, buat persiapan jelang Ramadan," pungkasnya.
Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
"Masih baru-baru dua Bulan ini sih, beralih ke beras impor. Karena lebih murah dan besar juga bagus berasnya. Sementara beras lokal masih mahal gitu saja. Makanya tadi ini saya beli beras impor 50 kilo, buat persiapan jelang Ramadan," pungkasnya.
Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
Editor Achmad Saichu