Ponorogo, KORANMEMO.COM- Sedikitnya ada delapan sekolah dasar negeri (SDN) yang berada di Kabupaten Ponorogo pada tahun ajaran 2023/2024 terpaksa dilakukan regrouping.
Ini setelah jumlah siswa yang berada dalam satu sekolah tersebut sangat minim.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Nurhadi Hanuri mengatakan delapan sekolah tersebut yakni SDN tersebut adalah SDN 2 Kertosari Babadan, SDN 2 Banyudono Ponorogo, SDN 3 Bangunrejo Sukorejo, SDN 1 Ngumpul Balong, SDN 2 Pelem Bungkal. Lalu SDN 3 Bedoho Sooko, SDN 5 Baosan Lor Ngrayun, dan SDN 6 Mrayan Ngrayun.
"Memang sangat minim, muridnya dibawah 40, jadi kita regrouping," ungkap Nurhadi kepada koranmemo.com, Senin (27/3/2023).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Nurhadi Hanuri mengatakan delapan sekolah tersebut yakni SDN tersebut adalah SDN 2 Kertosari Babadan, SDN 2 Banyudono Ponorogo, SDN 3 Bangunrejo Sukorejo, SDN 1 Ngumpul Balong, SDN 2 Pelem Bungkal. Lalu SDN 3 Bedoho Sooko, SDN 5 Baosan Lor Ngrayun, dan SDN 6 Mrayan Ngrayun.
"Memang sangat minim, muridnya dibawah 40, jadi kita regrouping," ungkap Nurhadi kepada koranmemo.com, Senin (27/3/2023).
Baca Juga: Ramadhan, Ratusan Santri Tebu Ireng Ikuti Kajian Kitab Irsyadul Mu’minin Karya Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari
Nurhadi melanjutkan, nantinya regrouping delapan sekolah tersebut akan dilakukan ke sekolah asal yang terdekat.
Nurhadi melanjutkan, nantinya regrouping delapan sekolah tersebut akan dilakukan ke sekolah asal yang terdekat.
Sebenarnya, wacana regrouping tersebut sudah lama diinformasikan kepada para kepala sekolah.
Pun, lanjut Nurhadi telah memberikan kesempatan kepada kepala sekolah untuk membenahi manajemen pendidikan agar lebih diminati lagi oleh masyarakat.
Pun, lanjut Nurhadi telah memberikan kesempatan kepada kepala sekolah untuk membenahi manajemen pendidikan agar lebih diminati lagi oleh masyarakat.
Namun, ada sekolah yang tetap tidak melakukan evaluasi, sehingga tetap kekurangan murid.
"Sehingga dengan jumlah murid yang sedikit dikaitkan dengan pengembangan sekolah sangat sulit," imbuh Nurhadi.
"Sehingga dengan jumlah murid yang sedikit dikaitkan dengan pengembangan sekolah sangat sulit," imbuh Nurhadi.
Baca Juga: Banyak Anak di Bawah Umur Terlibat Penganiayaan Antar Perguruan Silat, Ini Kata Dinsos Tulungagung
Nurhadi menambahkan, kendati tetap akan melakukan regroping di 8 SD negeri tahun ini, namun pihaknya telah menggagas agar guru nantinya diambil dari mereka yang berdomisili dekat dengan sekolah. Sehingga bisa maksimal dalam menjaring calon siswa.
"Sudah kita bahas, dan kita lakukan bertahap bersama BKPSDM," tandasnya.
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor Achmad Saichu
Nurhadi menambahkan, kendati tetap akan melakukan regroping di 8 SD negeri tahun ini, namun pihaknya telah menggagas agar guru nantinya diambil dari mereka yang berdomisili dekat dengan sekolah. Sehingga bisa maksimal dalam menjaring calon siswa.
"Sudah kita bahas, dan kita lakukan bertahap bersama BKPSDM," tandasnya.
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor Achmad Saichu