Blitar, KORANMEMO.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar dan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) Loka POM Kediri sidak.
Sidak makanan dan minuman (mamin) Dinkes Kota Blitar dan BPOM Loka POM Kediri di pasar takjil Jalan Kenanga.
Hasilnya sebanyak 15 mamin dari pasar takjil yang diuji sementara negatif zat kimia berbahaya.
Menurut Kepala Dinkes Kota Blitar dr Dharma Setiawan, sidak merupakan agenda rutin Ramadan.
Baca Juga: Usai Imunisasi Anak Meninggal, Pasutri di Kabupaten Trenggalek Lapor Polisi, Begini Kronologinya
Sidak pasar takjil digelar sebagai bentuk antisipasi penggunaan zat kimia berbahaya tubuh.
Sidak pasar takjil juga digelar dalam rangka melindungi kesehatan konsumen.
"Karena setiap Ramadan bertebaran penjual takjil makanan dan minuman. Makanya kami turun untuk tes uji lab sampai sejauh mana kualitas makanan dan minuman yang dijual," katanya, Senin (27/3).
Dia mengatakan ada 15 jenis mamin yang diuji. Mamin itu diambil dari sejumlah pedagang yang jualan di sepanjang Jalan Kenanga Blitar atau timur kantor Pemkot Blitar.
Sebanyak 15 jenis mamin itu seperti kerupuk, cilot, es caon dan masih banyak lagi lainnya.
Baca Juga: Perayaan Dharma Santi Nyepi di Nganjuk, Ajak Perkuat Toleransi Beragama
Usai dibeli mamin selanjutnya dites menggunakan cairan khusus. Satu persatu dites untuk mengetahui kandungan.
"Uji laboratorium dilakukan langsung oleh BPOM langsung," katanya.
Sementara itu, Rusdiah, Pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan, BPOM Kediri mengatakan, zat yang diuji dalam mamin di antaranya apakah ada kandungan boraks, zat pewarna, rodhamin hingga formalin.
Dari 15 sampel makanan, setelah diuji belum ditemukan adanya zat berbahaya bagi tubuh. Artinya mamin masih aman dikonsumsi.