SDN 2 Kertosari Ponorogo Ditutup, Kepsek Pasrah, Wali Murid Menolak

Ponorogo, KORANMEMO.COM - Dinas Pendidikan (Dindik) melalukan regrouping sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Ponorogo lantaran kekurangan murid.

Salah satunya SDN 2 Kertosari Kecamatan Babadan. Sekolah yang terletak di timur stadion Gelora Batoro Katong (GBK) tersebut diketahui hanya memiliki 19 siswa, yang terdiri dari Kelas I (3 siswa), Kelas II (6 siswa), Kelas III (4 siswa), Kelas IV (2 siswa), Kelas V (4 siswa), dan Kelas VI (0 Siswa).

Kepala SDN 2 Kertosari, Ida Rosase mengaku hanya bisa pasrah terkait penutupan sekolahnya tersebut.

Meski berat dan sulit, Ida tetap menjalankan perintah karena memang jumlah murid di sekolahnya tergolong sedikit.

Baca Juga: 13 Sekolah Dasar di Trenggalek Batal Dimerger, Regrouping Justru Mengancam Siswa Putus Sekolah

"Penutupan itu sudah kita informasikan ke wali murid, sebenarnya bukan regrouping tapi ditutup. Regulasinya minimal 40 jumlah siswa selama 4 tahun terakhir," ungkap Ida, Selasa (28/3/2023).

Dirinya juga telah memasrahkan ke 19 muridnya kepada masing masing wali murid.

Pun, akan dipindahkan kemana itu merupakan hal dari wali murid.

Namun, jika kesulitan mendapatkan sekolah, pihaknya siap membantu mencarikan sekolah.

"Ditutup karena sekolah sedikit, kendala kesulitan mencari siswa karena banyak sekolah swasta di sini," paparnya.

Ditanya terkait, 8 guru yang mengajar di SDN 2 Kertosari, Ida menjelaskan bahwa 7 Guru sudah berstatus PNS dan dimutasi ke lokasi lain.

Baca Juga: Tampil Hedon Media Sosial, Kasat Lantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung Jadi Sorotan Netizen

Sedangkan satu guru statusnya yakni GTT (Guru Tidak Tetap) dimana saat ini statusnya belum jelas.

"Masih menunggu rapat MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) untuk ditempatkan dimana," pungkasnya.

Di tempat lain, Lurah Kertosari Mudhofir, mengaku bahwa dirinya mendapat surat penolakan terkait penutupan SDN 2 Kertosari dari para wali murid.