Bayi Meninggal Usai Imunisasi di Trenggalek, Kesimpulan Awalnya Karena Co-insidens, Ini Lho Penjelasannya

- Selasa, 28 Maret 2023 | 17:49 WIB
Plt Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek Sunarto saat dikonfirmasi (angga/memo)
Plt Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek Sunarto saat dikonfirmasi (angga/memo)

Trenggalek, KORANMEMO.COM - Co-insidens menjadi kesimpulan awal bayi meninggal dunia usai menerima imunisasi di Kabupaten Trenggalek.

Kesimpulan awal itu disampaikan oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Trenggalek merespons bayi meninggal usai menerima imunisasi.

“Jadi sesuatu yang terjadi secara bersama-sama. Saat tertentu dia mendapatkan imunisasi, di satu sisi dia ada penyakit yang berkembang dalam tubuhnya dan pada saat di-skrining belum menunjukkan gejala,” kata Plt Kepala DKPPKB Kabupaten Trenggalek, Sunarto, Selasa (28/3).

Ada beberapa faktor sehingga Co-insidens menjadi kesimpulan awal dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Tak Kuat Nanjak, Truk Terjun Jurang Susuh Kota Batu, Muatan Gula dan Tepung Berhamburan

Pertama, merujuk riwayat kesehatan balita yang meninggal tersebut. Selain itu, peristiwa tersebut tidak terjadi pada balita lain yang mendapatkan imunisasi serupa.

Sebab imunisasi itu dilakukan secara bersamaan dengan jangka waktu tertentu.

“Artinya, vaksinnya aman. Kemudian apakah anak ini menjadi kontra indikasi, setelah kami skrining ternyata tidak. Kami lihat riwayat sebelumnya, ternyata anak tersebut pernah mendapatkan imunisasi yang sama dan tidak mengalami keluhan seperti sekarang,” imbuhnya.

Menurut Sunarto, hal lumrah terjadi pasca imunisasi adalah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan KIPI, mulai dari produk imunisasi hingga proses pendistribusiannya.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, Kadisnakertrans Jawa Timur Buka Pelatihan Kerja Di Ponorogo

Namun dalam kasus itu dia tidak mendapatkan laporan serupa dari gejala yang dialami balita yang meninggal setelah imunisasi tersebut.

“Menurut WHO diklasifikasi, adalah Co-insidens. Kami akan melakukan pendalaman sesuai dengan prosedur, melakukan pelacakan informasi benar atau salah. Kami lakukan pelacakan kepada yang bersangkutan, rumah sakit, beberapa kesimpulan Co-insidens, simpulan sementara seperti klasifikasi WHO adalah Co-insidens,” ujarnya.

Hasil kesimpulan sementara itu, lanjut Sunarto, bakal dijadikan kajian pembahasan bersama Komite Daerah KIPI yang nantinya bakal dijadikan sebuah keputusan kesimpulan.

Pihaknya berpesan kepada masyarakat agar tidak khawatir mengikuti program imunisasi.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X