Target Perbaikan Pipa PDAM Tulungagung Molor,  14 Ribu Pelanggan Masih Sulit Air Bersih

- Selasa, 28 Maret 2023 | 19:07 WIB
Petugas saat melakukan proses pengelasan pipa transmisi utama dengan diameter 400 milimeter yang rusak akibat diterjang longsor. (isal/memo)
Petugas saat melakukan proses pengelasan pipa transmisi utama dengan diameter 400 milimeter yang rusak akibat diterjang longsor. (isal/memo)

Tulungagung, KORANMEMO.COM - Lima hari pasca diterjang longsor, perbaikan pipa transmisi utama milik Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Kabupaten Tulungagung belum selesai.

Belum selesainya perbaikan pipa transmisi PDAM Kabupaten Tulungagung ini akibat terkendala cuaca.

Selama proses perbaikan pipa transmisi yang lokasinya sulit, jika terjadi hujan, perbaikan terpaksa ditunda.

Direktur Utama (Dirut), Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Kabupaten Tulungagung, Joko Purnomo, mengatakan, sampai kini proses perbaikan pipa transmisi terus dikebut.

Baca Juga: Pulang Dari Pasar, Temukan Pria Gantung Diri di Kuda-kuda Dapur, Apa Ya Penyebabnya?

Memang sejak terjadinya longsor kemarin, dia sempat mentargetkan agar pengerjaan bisa selesai selama tiga hari.

Hanya saja target tersebut meleset lantaran kondisi cuaca yang menjadi penghalang petugas.

Pasalnya, pipa transmisi utama tersebut harus dilas untuk disambung ulang. Namun jika hujan, proses pengelasan dihentikan.

"Kendalanya cuma cuaca. Itu kan lokasinya dekat sungai, kalau hujan air naik, pipanya jadi tidak bisa dilas," kata Joko Purnomo, Selasa (28/3/2023).

Selain terkendala cuaca, jelas Joko, juga sempat menghadapi kendala lain, yaitu pipa sebagian terputus berserakan hingga terkubur material longsor.

Baca Juga: TP PKK Bandar Kidul Jadi Representatif Kota Kediri di Ajang PKK Sehat Lestari Berencana Provinsi Jatim

Hal ini membuat petugas harus mengumpulkan terlebih dahulu pipa-pipa tersebut untuk dilakukan perbaikan.

Karena pipanya berukuran besar, pada hari pertama proses pengerjaan, petugas tidak mampu menangani proses pencarian pipa.

Lantas mempekerjakan masyarakat setempat untuk membantu proses pencariannya.

"Jadi pipa itukan ditempel di lereng tebing, saat terjadi longsor otomatis terputus dan berceceran ke segala arah. Proses pencariannya ini juga memakan waktu," jelasnya.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X