Trenggalek, KORANMEMO.COM-Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyambangi rumah duka bayi berusia 5 bulan berinisial MAOR putra pasangan Mukono (46) dan Adelia (17) yang meninggal dunia usai imunisasi, Rabu (29/3).
Kedatangan Mas Ipin untuk menyampaikan bela sungkawa sekaligus menguatkan psikologis keluarga korban pasca peristiwa itu.
“Kemarin saya baru mengikuti beberapa acara di Jakarta terus di Surabaya dan saya pulang kemarin ke Trenggalek. Saya belum sempat menengok ke rumah duka, untuk itu hari ini kita ucapkan bela sungkawa,” kata Mas Ipin di rumah duka.
Sambil memeluk keluarga korban, Mas Ipin mendoakan bayi tersebut agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Kemarin saya baru mengikuti beberapa acara di Jakarta terus di Surabaya dan saya pulang kemarin ke Trenggalek. Saya belum sempat menengok ke rumah duka, untuk itu hari ini kita ucapkan bela sungkawa,” kata Mas Ipin di rumah duka.
Sambil memeluk keluarga korban, Mas Ipin mendoakan bayi tersebut agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Sesekali Bupati Ipin memberikan dukungan psikologis kepada pasangan suami istri itu agar tabah menghadapi cobaan tersebut.
Dukungan psikologis itu diharapkan dapat menguatkan keluarga Mukono sepeninggal sang buah hati.
“Kita saling mendoakan dan menguatkan. Adapun yang lain-lain, Pak Mukono sudah melangkah dan menurut saya mencari keadilan keluarga itu juga sesuatu yang baik. Tapi saya mengingatkan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah titipan, jadi saya menguatkan diri dan kita sama-sama saling menguatkan. Harapannya beliau juga kuat,” imbuhnya.
Mas Ipin menghormati proses investigasi penyebab kematian MAOR baik yang dilakukan Tim Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) setempat maupun penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Khusus gabungan dari Unit Pidana Khusus dan Unit Pelayanan Perempuan Anak Satreskrim Polres Trenggalek.
“Kita saling mendoakan dan menguatkan. Adapun yang lain-lain, Pak Mukono sudah melangkah dan menurut saya mencari keadilan keluarga itu juga sesuatu yang baik. Tapi saya mengingatkan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah titipan, jadi saya menguatkan diri dan kita sama-sama saling menguatkan. Harapannya beliau juga kuat,” imbuhnya.
Mas Ipin menghormati proses investigasi penyebab kematian MAOR baik yang dilakukan Tim Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) setempat maupun penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Khusus gabungan dari Unit Pidana Khusus dan Unit Pelayanan Perempuan Anak Satreskrim Polres Trenggalek.
Harapannya fakta yang ditelurkan nanti dapat menjawab keresahan masyarakat.
Baca Juga: Syahril Lazuardi Supervisor Onnea Baari and Kettio Lamongan Masuk Top 4 Master Chef Indonesia
“Yang di imunisasi juga bukan satu orang saja, makanya dengan adanya investigasi nantinya, semoga bisa semakin membuka apakah sebenarnya penyebab kejadian ini. Apakah benar karena akibat imunisasi atau kan karena yang lain. Kalau urusan medisnya saya tidak mengerti, biar hasil investigasinya nanti seperti apa,” pungkasnya.
Diberitakan KORANMEMO.COM, sebelumnya, putra pasangan warga Desa Gemblep Kecamatan Pogalan itu meninggal dunia, usai menerima imunisasi TT (Tetanus Toxoid) di Polindes setempat.
“Yang di imunisasi juga bukan satu orang saja, makanya dengan adanya investigasi nantinya, semoga bisa semakin membuka apakah sebenarnya penyebab kejadian ini. Apakah benar karena akibat imunisasi atau kan karena yang lain. Kalau urusan medisnya saya tidak mengerti, biar hasil investigasinya nanti seperti apa,” pungkasnya.
Diberitakan KORANMEMO.COM, sebelumnya, putra pasangan warga Desa Gemblep Kecamatan Pogalan itu meninggal dunia, usai menerima imunisasi TT (Tetanus Toxoid) di Polindes setempat.
Bayi itu disebut meninggal dunia akibat demam tinggi hingga kejang-kejang pasca imunisasi TT yang belakangan dibantah Dinas Kesehatan Trenggalek, bahwa yang diberikan itu adalah Imunisasi DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2 Polio 3, PVC serta tetes Polio yang lazim diterima bayi pada umumnya.
Dari kesimpulan sementara, MAOR meninggal diduga karena mengalami Co-insidens.
Dari kesimpulan sementara, MAOR meninggal diduga karena mengalami Co-insidens.
Pasalnya, MAOR bukan pertama kalinya mendapatkan imunisasi serupa.
Baca Juga: Dag Dig Dug…!, Tunggu Hasil Pertemuan Erick Thohir dan FIFA Terkait Piala Dunia U-20 di Indonesia
Selain itu hanya dia yang mengalami dampak tersebut.
Namun keterangan sementara itu masih dalam pembahasan Tim Komda KIPI Trenggalek.
Disisi lain, pihak kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah terdapat unsur pidana dalam peristiwa itu atau sebaliknya.
“Jadi sesuatu yang terjadi secara bersama-sama. Saat tertentu dia mendapatkan imunisasi, di satu sisi dia ada penyakit yang berkembang dalam tubuhnya dan pada saat di skrining belum menunjukkan gejala. Kesimpulan awal ini nantinya bakal diinvestigasi bersama Komda KIPI dengan melibatkan para pakar,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek, Sunarto.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu
“Jadi sesuatu yang terjadi secara bersama-sama. Saat tertentu dia mendapatkan imunisasi, di satu sisi dia ada penyakit yang berkembang dalam tubuhnya dan pada saat di skrining belum menunjukkan gejala. Kesimpulan awal ini nantinya bakal diinvestigasi bersama Komda KIPI dengan melibatkan para pakar,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek, Sunarto.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu