Ponorogo, KORANMEMO.COM - Dianggap sukses dalam mengubah wajah pedestarian di sejumlah ruas jalan, Pemkab Ponorogo kembali akan mem-face off jalan Gajah Mada.
Perombakan jalan sepanjang kurang lebih 500 meter tersebut sudah mendapat restu dari para pedagang serta pemilik toko di sepanjang jalan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo Jamus Kunto Purnomo mengatakan, dalam pengerjaan proyek tersebut anggaran yang digunakan mencapai Rp 6,3 miliar.
Jumlah tersebut diambil dari APBD milik Kabupaten Ponorogo.
Baca Juga: Dihempas Badai Saat Cuaca Buruk, Sebanyak 12 Nelayan Indonesia Terdampar di Australia
"Nilainya Rp 6,3 miliar, warga juga sudah setuju terkait rencana itu, jadi mohon dukungannya, karena nanti sedikit mengganggu aktivitas warga," ungkap Jamus kepada wartawan.
Nantinya dalam pengerjaan proyek tersebut material yang digunakan untuk pedestarian tersebut tidak lagi menggunakan granit ataupun keramik layaknya di jalan HOS Cokroaminoto, Urip Sumoharjo maupun Jenderal Sudirman.
Tetapi akan menggunakan stained concrete atau beton bercorak sebagai penutup pedestrian dengan bahan semen cetak bermotif layaknya granit maupun granit.
"Kalau gunakan beton bercorak lebih awet. Kalau keramik jika pecah nanti sulit untuk cari motif yang sama, makanya kita gunakan beton bercorak," jelasnya.
Jamus menambahkan bahwa pekerjaan fisik pembangunan trotoar tersebut akan dimulai pada bulan Juli mendatang.
Baca Juga: Pelajar di Trenggalek Simulasi Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Gempa Saat Sekolah
Nantinya konsep jalan Gajah Mada akan berbeda dengan penataan tiga ruas jalan sebelumnya.
Jika ketiga ruas jalan sebelumnya arus lalu lintasnya satu arah, untuk Gajah Mada tetap dua arah.
"Kalau dari kami tetap dua arah, tapi nanti jika dibuat satu arah tentu sudah ada kajian dari Dishub," tandasnya.
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor Achmad Saichu