Tulungagung, KORANMEMO.COM - Harga komoditas utamanya ayam potong di sejumlah pasar rakyat Kabupaten Tulungagung naik tinggi.
Harga daging ayam potong di sejumlah pasar di Kabupaten Jombang kali ini naik antara Rp 35 ribu hingga Rp 36 ribu perkilogram.
Naiknya harga daging ayam potong di Kabupaten Tulungagung membuat para pedagang menjerit, lantaran pembelian atau konsumennya menurun.
Demikian dikatakan oleh salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Ngemplak, Dewi Yulianti, Kamis (29/5/2023).
Kata Dewi, pada momen menjelang dan saat Idulfitri 1444 H kemarin, harga daging ayam potong terbilang normal, Rp 28 ribu perkilonya.
Baca Juga: Pileg Kota Batu 2024 Diprediksi Memanas, Bawaslu Apresiasi Hadirnya Mappilu PWI Malang Raya
Hanya saja, fenomena harga daging ayam potong naik justru setelah Lebaran. Saat harganya antara Rp 35 ribu sampai dengan Rp 36 ribu perkilonya.
Akibatnya, para konsumennya mulai banyak yang mengeluh dan memilih mengurangi pembelian ayam potong di tempatnya.
"Kalau biasanya beli 1 kilogram, saat ini cuma 1/2 kilogram. Otomatis omset saya juga turun. Kurang tau penyebabnya apa, soalnya dari peternak sudah naik," kata Dewi Yulianti, Senin (29/5/2023).
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Zaenu Mansyur membenarkan naiknya harga daging ayam potong.
Berdasarkan pantauannya, harga daging ayam potong antara Rp 35 ribu sampai Rp 36 ribu perkilonya.
Kenaikan ini sudah satu minggu terakhir. Tidaknya di Pasar Ngemplak tetapi juga pasar-pasar rakyat lainnya di Tulungagung.
"Benar harga daging ayam potong masih tinggi saat ini, sudah sekitar satu minggu terakhir harganya tinggi, semua pasar juga gitu," kata Zaenu Mansyur.
Dia tidak tahu pasti apa penyebab naiknya harga daging ayam potong saat ini. Hanya saja memang banyak pedagang mengaku jika harga dari peternak maupun agen sudah cukup tinggi.
