• Sabtu, 30 September 2023

Tiga Pelajar SD Trenggalek Tewas di Kolam Renang Jwalita, Ini Kronologinya

- Minggu, 4 Juni 2023 | 13:53 WIB
Petugas saat melakukan olah TKP (angga/memo)
Petugas saat melakukan olah TKP (angga/memo)
 
 Tiga anak itu adalah NA (9), MZ (10) dan B (9) pelajar kelas IV SD
 
Mereka meninggal dunia diduga akibat tidak bisa berenang di kolam dewasa.

Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino mengatakan, insiden itu bermula saat mereka bermain ke kolam renang
 
 
Mereka datang sekitar pukul 08.00 WIB tidak bersama kedua orang tua mereka.
 
 Singkat cerita, salah satu dari bocah itu bermain ke kolam dewasa dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

“Karena tingginya kurang dari 1,5 meter dan bermain disitu kemungkinan tidak bisa berenang dan tenggelam,” kata Alith di lokasi.

Mengetahui temannya tenggelam, dua bocah lainnya segera berlari menghampiri korban dan masuk ke kolam dewasa bermaksud untuk menolongnya.
 
 Namun karena dua pelajar itu tidak bisa berenang di kolam dewasa, akhirnya keduanya ikut tenggelam.
 

“Jadi yang dua ini bermaksud menolong. Keterangan sementara, pengelola mengetahui ada insiden itu saat korban sudah tenggelam,” imbuhnya.

Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek untuk mendapatkan perawatan medis pasca insiden itu.
 
Kolam renang yang dikelola pemerintah daerah setempat itu ditutup sementara waktu untuk kepentingan penyelidikan.

“Untuk perkembangan lebih lanjut nantinya akan kita sampaikan. Saat ini kami tengah memeriksa para saksi-saksi di lokasi,” pungkasnya.

Dikonfirmasi KORANMEMO.COM terpisah, Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sudjiono mengatakan, dua anak dari tiga orang yang dilaporkan tenggelam di kolam itu sudah meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. Sementara satu anak lainnya kritis saat dilarikan ke UGD.

“Mereka datang ke UGD sekitar pukul 09.00 WIB. Dari tiga anak itu yang dua anak saat tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia, yang satunya kritis,” ujarnya.

Namun selang satu jam kemudian, lanjut Sudjiono, bocah yang kritis tersebut meninggal dunia saat mendapatkan perawatan medis.
 
 
 Dari hasil pemeriksaan luar, petugas tidak menemukan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban. Mereka diduga meninggal dunia akibat tenggelam di kolam.

“Jenazah mereka sudah diambil pihak keluarga untuk di bawa ke rumah duku,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto mengatakan, bakal mengevaluasi perihal pengawasan keselamatan para pengunjung kolam renang.
 
 Termasuk menugaskan pengawas khusus untuk mengawasi aktivitas para pengunjung di kolam renang.

“Ada tiga petugas disana dan semuanya bergantian, ada yang bersih-bersih dan lain sebagainya. Tapi kita belum tahu persis kenapa anak-anak ini bisa berenang disitu dan ternyata tidak bisa berenang. Karena ada kegiatan – kegiatan lain selain mengawasi anak,” kata dia.

Sunyoto menyebut sebelumnya sudah ada petugas khusus yang memang disiagakan untuk memantau aktivitas pengunjung.
 
 Namun karena perombakan birokrasi, petugas itu pindah ke organisasi perangkat daerah lainya.
 
Baca Juga: Wajib Tahu! 6 Tips Merawat Wajah agar Tidak Kusam

“Tentunya kita akan melakukan pembinaan sehingga standar operasional pengelolaan kolam renang lebih aman bagi pengunjung,” pungkasnya.

Reporter  : Angga Prasetya

Editor  : Achmad Saichu

Editor: Koran Memo

Tags

Terkini

X