Tulungagung, KORANMEMO.COM - Miris sekali…!, Sebanyak 30 persen siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tulungagung ditengarai mengonsumsi zat adiktif.
Sebesar 30 siswa SMP yang ditengarai mengonsumsi zat adiktif itu merupakan temuan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung.
Berdasarkan temuan BNNK Tulungagung tersebut diyakini jika penggunaan zat adiktif pada kalangan pelajar SMP dikarenakan lingkungan.
Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani mengatakan, kasus penggunaan zat adiktif masih marak di kalangan masyarakat Tulungagung.
Baca Juga: Soko Guru, Cara Polsek Warujayeng Jaga Kamtibmas Bareng Perguruan Silat di Kabupaten Nganjuk
Bahkan mirisnya, kata dia, BNNK mendapatkan temuan penggunaan zat adiktif itu terhadap siswa SMP di Tulungagung.
Jumlahnya tidak sedikit, sekitar 30 persen dari total siswa SMP di Tulungagung merupakan pengguna zat adiktif.
Temuan tersebut didapat setelah BNNK Tulungagung melakukan tes urin dadakan pada masing-masing SMP di Kabupaten Tulungagung.
"Angka ini bisa dibilang tidak sedikit juga," kata Rose Iptriwulandhani, Minggu (4/6/2023).
Rose menjelaskan, sebenarnya sidak dadakan itu untuk mendeteksi dini dan antisipasi apabila terdapat temuan maupun indikasi penyalahgunaan narkoba bagi para pelajar.
Baca Juga: Jual Beli BBM Subsidi Gunakan Mobil Modifikasi, Pelaku Ditangkap Satreskrim Polres Tulungagung
Hanya saja, hasil sidak yang didapat cukup mengejutkan petugas lantaran jumlahnya tergolong banyak, sekitar 30 persen siswa SMP terpengaruh zat adiktif.
Zat adiktif, kata dia, sebenarnya bisa berasal dari berbagai hal seperti rokok, minuman keras atau paling buruk narkotika jenis pil koplo.
Dia tidak menampik jika peredaran barang haram tersebut sudah mulai menjamah pelajar SMP di Tulungagung.
"Temuan ini tentunya kami komunikasikan dengan masing-masing sekolah. Jadi ketika terdeteksi, kami bisa intervensi kepada adik-adik yang sudah terpapar penyalahgunaan narkoba," jelasnya.