Tulungagung, KORANMEMO.COM - Penumpang kereta api (KA) dari Tulungagung menuju Malang saat ini diharuskan transit di Stasiun Blitar untuk pindah KA.
Transit penumpang di Stasiun Blitar ini akibat berubahnya nama KA Dhoho-Penataran menjadi Commuter Line Dhoho-Penataran.
Dengan diberlakukan transit di Stasiun Blitar, dipastikan penumpang KA Commuter Line Dhoho-Penataran cukup membeli satu tiket saja.
Wakil Kepala Stasiun Tulungagung, Supanca Ibandrianto, mengatakan, mulai 1 Juni 2023, KA lokal Dhoho dan KA lokal Penataran resmi berubah nama.
Baca Juga: Truk Angkut Yuti Ilegal Diamankan di Polres Lamongan, Begini Kronologinya
Untuk perjalanan Blitar sampai Surabaya, kata Supanca Ibandrianto, Senin (5/6/2023) penumpang akan menaiki Commuter Line Dhoho.
Sedangkan untuk perjalanan sampai ke Malang, penumpang akan menaiki Commuter Line Penataran.
Secara teknis, untuk penumpang dari arah Tulungagung menuju Malang, akan transit terlebih dahulu ke Stasiun Blitar untuk berpindah gerbong Commuter Line Penataran.
Meski penumpang diharuskan pindah gerbong, ujar Supanca, dipastikan penumpang tidak membeli tiket lagi saat transit. Penumpang hanya membeli satu tiket saat berangkat.
Pemisahan kedua KA lokal tersebut dalam rangka pemisahan nama KA yang dahulu menjadi satu.
Perubahan tersebut juga untuk membedakan arus lalu lintas KA dan mempermudah penumpang dari Surabaya ke Blitar terhadap KA yang digunakan.
Baca Juga: 27 Desa di Kabupaten Ponorogo Rawan Kekurangan Air Bersih Dampak Kemarau Panjang
"Tujuannya cuma agar mempermudah penumpang saja. Jadi mereka akan lebih mudah membedakan KA apa yang harus dinaiki saat ke tempat tujuan," ungkapnya.
Terkait perbedaan dengan KA sebelumnya, Supanca memastikan jika secara teknis tidak ada banyak perubahan selain hanya namanya yang berubah.
Dalam hal fasilitas yang didapat penumpang dari dahulu dan sekarang masih sama dan tidak ada perubahan.