Tulungagung, KORANMEMO.COM - Ratusan sapi di Kabupaten Tulungagung sudah terpapar penyakit Lumpy Skin Desease (LSD).
Lokasi sebaran LSD atau ada yang menyebut penyakit “lato-lato” karena berbentuk benjolan, pada enam kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
Penanangan LSD sendiri bisa melalui vaksinasi. Apalagi vaksin LSD kini bisa dibeli secara mandiri oleh peternak yang belum kebagian vaksin LSD.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), drh. Tutus Sumaryani mengatakan, penyakit LSD sendiri ditandai dengan munculnya benjolan berair pada kulit sapi dengan jumlah yang banyak.
Baca Juga: Tukang Setrum Aki di Tulungagung Ditangkap Densus 88, Diduga Teroris Jaringan Al-Qaeda
Pihaknya biasanya memberikan obat antibiotik terhadap sapi yang mengalami gejala tersebut.
Pemberian antibiotik itu ditujukan agar luka pada sapi yang terpapar LSD bisa disembuhkan, namun antibiotik itu juga berfungsi untuk mencegah infeksi sekunder terhadap luka tersebut.
Diketahui sudah ada sekitar 150 lebih ternak sapi yang terpapar LSD dan mengalami gejala tersebut.
"Kalau mulai muncul benjolan berair di tubuh sapi itu, kami berikan antibiotik, kan terkadang benjolan itu pecah dan memimbulkan luka, kita sterilkan pakai antibiotik," kata drh. Tutus Sumaryani, Senin (5/6/2023).
Selain pemberian antibiotik, ungkap Tutus, pihaknya juga memberikan obat antiparasit dengan kandungan ivermectin.
Baca Juga: Polisi Dalami Pencurian Kotak Amal Mushola Yang Diduga Dilakukan Sepasang Kekasih di Kota Batu
Hal itu dilakukan untuk mempercepat penyembuhan hewan ternak dari penyakit LSD.
Kemudian, pihaknya juga memberikan vitamin yang dikhususkan untuk regenerasi penyembuhan kulit.
Menurut Tutus, penyakit LSD sendiri disebabkan lantaran virus yang mana belum ada obat untuk menyembuhkan virus tersebut.
Maka dari itu, pihaknya melakukan treatment untuk menangani kasus LSD menggunakan obat-obatan yang ditujukan untuk menyembuhkan luka serta menambah kekebalan tubuh ternak.
