Kediri, koranmemo.com – Bank Indonesia (BI) terus mengupayakan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada berbagai sektor.
Penggunaan QRIS, merupakan keniscayaan dalam proses digitalisasi yang terus berkembang dengan cepat, sehingga mampu memacu sektor ekonomi
Bersama Pemkab Kediri, Bank Indonesia meluncurkan penggunaan QRIS di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Senin (22/11).
QRIS akan menjadi alat pembayaran untuk pembelian produk UMKM dan pembayaran pada lembaga kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris.
Baca Juga: Sebanyak 732 GTT dan PTT di Kota Kediri Terdata Penerima Insentif Daerah
Baca Juga: Arthur Irawan Bergabung Persik Kediri di Yogyakarta
Dengan begitu, Kampung Inggris bisa semakin maju dan berkembang, selain itu nantinya juga bisa menjadi rujukan bagi masyarakat atau daerah lainnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Wihujeng Ayu Rengganis mengatakan, QRIS merupakan suatu alat untuk digitalisasi di sistem pembayaran.
Keberadaannya diharapkan mempercepat dan mempermudah proses transaksi serta meminimalisir interaksi secara langsung untuk mencegah penularan Covid-19.
"Harapannya di Kampung Inggris ini nanti bisa menjadi rujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia ketika ingin merasakan pengalaman bagaimana ekosistem digitalisasi itu berjalan," ujarnya.
Ia menambahkan, seperti halnya Bahasa Inggris yang sudah menjadi keseharian masyarakat di sini, harapannya ke depan digitalisasi juga akan berjalan seperti itu.

Selain itu bisa juga menghubungi OVO, GoPay maupun ShopeePay, nantinya akan diberikan formulir dan diproses oleh mereka.
"Harapannya semua UMKM nanti bisa terhubung dengan QRIS, jadi untuk pembayaran hanya dengan menggunakan HP dengan satu genggaman tangan semua bisa terlaksana," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang juga hadir pada acara ini mengatakan, pemerintah akan terus mendukung inovasi yang dilakukan.
Setidaknya hari ini telah dilakukan penataan bagaimana bertransaksi dengan menggunakan QRIS.
"Saya berharap Kampung Inggris ini akan menjadi tempat transit wisatawan sebelum ke Gunung Kelud," ujar Hanindhito Himawan Pramana.
Ia menambahkan, untuk teknisnya dengan paket wisata atau yang lain, pihaknya masih memikirkan mengenai hal tersebut.
Namun ia memastikan pemerintah berkomitmen penuh untuk membangun Kampung Inggris.
Reporter : Ahmad Bayu Giandika
Editor : Irwan Maftuhin
Artikel Terkait
Kemampuan Penyandang Disabilitas Bekerja di Perusahaan Diragukan, Disnakertrans: Imbauan Tak Dijalankan
Rapat Paripurna Penjelasan Raperda APBD Tahun Anggaran 2022
Pupuk Subsidi Jenis NPK di Kabupaten Tulungagung Hampir Habis
Persik Kediri Memberi Jam Terbang Striker Lokal, Javier Roca: Kecenderunganya Hanya Tagret Man
Logistik Pengungsi Tanah Longsor di Kabupaten Ponorogo Dipastikan Terpenuhi
Ini Langkah BPBD Kabupaten Kediri untuk Kurangi Resiko Bencana Alam
Tiga Pelaku Diamankan, Polres Trenggalek Amankan 388,73 Gram Sabu dan Ribuan Pil Dobel L
Modus Berdoa Berdua, Oknum Pemuka Agama Berbuat Cabul
Arthur Irawan Bergabung Persik Kediri di Yogyakarta
Sebanyak 732 GTT dan PTT di Kota Kediri Terdata Penerima Insentif Daerah