Tulungagung, koranmemo.com - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Tulungagung tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan seperti terjadi banjir.
Namun rupanya, intensitas hujan tinggi di Kabupaten Tulungagung seperti ini justru bisa menghidupkan kembali sumber mata air yang sempat mati.
Diprediksi, dengan intensitas hujan tinggi di Kabupaten Tulungagung ini, sekitar 50 sumber mata air yang sempat mati akan hidup kembali.
Baca Juga: BNN Kabupaten Kediri Programkan Desa Bersinar
Baca Juga: Merasa Ditipu, Konsumen Perkarakan PT. Merak Jaya Beton
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (DPKP) Kabupaten Tulungagung, Anang Prastistianto mengatakan, berdasarkan data, tercatat sekitar 238 sumber mata air hilang lantaran kondisinya yang mengering.
Menurut Anang, jika dijadikan persentasi, saat ini sumber mata air yang hilang ada sebanyak 84 persen.
Sedangkan diperkirakan sisanya yakni sebanyak 46 persen sumber mata air yang masih hidup.
"Tahun kemarin ada ratusan sumber mata air di Kabupaten Tulungagung yang hilang," kata Anang, Selasa (23/11/2021).
Anang mengungkapkan, sumber mata air yang masih hidup di antaranya tersebar di Kecamatan Besuki, Rejotangan, Karangrejo dan Campurdarat.
Sedangkan hilangnya sumber mata air di Kabupaten Tulungagung ini disebabkan karena kawasan hutan yang rusak.
Dikarenakan kelestarian alam yang tidak dijaga itulah maka resapan air juga sangat minim sekali.
Dengan adanya hujan dengan intenistas yang tinggi seperti ini, tentunya dapat memberikan pengaruh pada sumber mata air yang sudah mati.
"Tentunya kondisi hujan seperti ini bisa membuat sumber air yang mati bisa jadi hidup kembali," urai Anang.
Disinggung berapa proyeksi sumber mata air yang mampu hidup kembali, Anang menjelaskan, jika cuaca seperti ini bisa bertahan lama serta diimbangi dengan melakukan program penanaman pohon di dekat sumber mata air.
Dproyeksikan setidaknya ada 50 persen sumber mata air yang mati bisa hidup kembali.
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan segera membentuk tim untuk melakukan survei pada sumber mata air yang sudah mati.
Hal itu dilakukan untuk memantau perkembangan sumber mata air tersebut apakah mulai muncul lagi atau tidak.
"Tentu besar harapan kami bisa hidup kembali, melihat cuaca yang sangat mendukung untuk menghidupkan sumber mata air di Tulungagung," pungkasnya.
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Muji Hartono
Artikel Terkait
Ponorogo Akan Bangun Sirkuit Balap Motor, Dianggarkan Rp 2 M
Apa Tujuan Trauma Healing
Kejari Ajak Pengembang Property Serahkan PSU ke Pemkot Batu
Indonesia Open 2021: Kevin/Marcus, Vito dan Gregoria Lolos
Minum Kopi Setiap Hari Ternyata Baik Untuk Kesehatan Tubuh
Jelang Nataru, Binda Jatim Bantu Percepatan Vaksinasi di Trenggalek
Disparta dan DPRD Kota Batu Bahas Perda Wisata Desa
Gandeng PWI, BNN Kabupaten Kediri Gelar Workshop
Merasa Ditipu, Konsumen Perkarakan PT. Merak Jaya Beton
BNN Kabupaten Kediri Programkan Desa Bersinar