Cerita Tim Rescue Tantular Evakuasi Tawon dan Ular Berbisa, Hanya Modal APD Sederhana

Kediri, korammemo.com - Hewan lebah atau dikenal dengan tawon dan ular bagi Tim Rescue Tantular asal Kabupaten Kediri menjadi pekerjaan khusus dalam mengevakuasi hewan tersebut.

Dengan keterbatasan alat pelindung diri (APD) bukan menjadi alasan utama karena tim beranggotakan Banser ini melakukan dengan relawan demi memberikan keselamatan bagi orang lain.

Ditemui di kediamannya Dusun Ringinagung Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, Ketua Tim Rescue Tantular Kabupaten Kediri, Agus Khanifa Mugni mengatakan, proses evakuasi sarang tawon dan ular berbisa merupakan sesuatu tidak mudah. Oleh karena itu, ia pun harus belajar dalam menangani evakuasi hewan tersebut ketika merantau bekerja di Kelapa Sawit Jambi.

"Disana ikut orang bekerja sekitar 3 tahun. Jadi sambil belajar lihat orang evakuasi sarang tawon dan ular berbisa," katanya.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran PMK, Gandeng Polisi Perketat Arus Lalu Lintas Hewan Ternak

Melihat evakuasi itu, membuat pria berusia 35 tahun ini tertarik dan tertantang untuk evakuasi sarang tawon dan ular biasa. Dengan keaktifannya menjadi anggota Banser Kabupaten Kediri bersama temannya, akhirnya mengusulkan untuk mendirikan Tim Rescue Tantular yang memiliki anggota sekitar 50.

Tujuan dibentuknya tim ini karena kebanyakan masyarakat bingung apabila ada tawon di lingkungan rumah.

"Tim ini kita dirikan untuk bantu warga yang resah dengan keberadaan sarang tawon ataupun ular berbisa di sekitarnya," ungkap Mugni.

Bapak dua anak ini mengaku, masyarakat yang membutuhkan jasa Tim Rescue Tantular hanya bisa menghubungi lewat nomor telepon.

Baca Juga: Pelayanan Puskesmas di Kota Surabaya Dikeluhkan Lambat, Ini Jawaban Kadinkes