Kediri, koranmemo.com - Antisipasi terjadinya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kediri gencar dilakukan.
Seperti yang dilakukan petugas Polsek Ngadiluwih di sejumlah peternakan milik warga di wilayah Ngadiluwih.
Di Ngadiluwih terdapat 5 korporasi sapi dengan satu lokasi berisi 100 sapi bahkan lebih.
Kapolsek Ngadiluwih AKP Iwan Setyo Budi menjelaskan pengawasan ribuan ekor sapi yang tersebar di 13 Desa di Ngadiluwih perlu pantauan dan pengawasan ekstra ketat agar jangan sampai terpapar PMK.
Baca Juga: Perkuat Ekonomi Rakyat, Massa Setia Sandi di Ponorogo Deklarasi Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024
Baca Juga: Wanita Asal Badas Ditemukan Tewas di Hotel, Diduga Dibunuh
"Kami edukasi pengelola korporasi sapi dan pemilik sapi untuk waspada, cermat dan amati gejala PMK pada ternak. Jika suhu sudah 39 derajat celcius, makan dan mulut berlendir. Sapi harus dipisah dari lainya dan dikarantina. Ini cegah penularan ke lainya," katanya.
Iwan menyarankan agar pengelola korporasi sapi dan pemilik sapi untuk membersihkan rutin kandang sapi, semprot disinfektan dan beri makanan berkualitas dan bervitamin.
Ini untuk jaga kesehatan sapi agar daya tahan tubuh kuat. Bila perlu periksa dokter hewan rutin untuk cek kesehatan.
Reporter Bakti Wijayanto