Blitar, koranmemo.com - Jalan Ir Soekarno Blitar bakal dipercantik lagi. Jalan menuju Makam Bung Karno itu bakal dibangun pedestrian seperti Malioboro di Yogyakarta.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Blitar Priyo Suhartono. Dia menjelaskan rencana untuk pembangunan pedestrian kini masih dalam pembahasan. Utamanya soal analisa positif dan negatifnya jika dibangun pedestrian.
"Alasan utama pembangunannya karena lokasi Jalan Ir Soekarno akses menuju MBK. Tentu akan menambah khasanah wisata juga nantinya," kata Priyo Suhartono, Kamis (19/5).
Dia mengatakan ada beberapa hal yang nantinya berdampak jika pedestrian dibangun. Pertama menghilangkan media jalan tengah yang saat ini ada tamannya. Jika dihilangkan tentu akan menambah lebar jalan. Sementara jika tetap dipertahankan, mau tidak mau harus memperlebar sisi kanan trotoar.
Baca Juga: Cerita Insyafnya Diduga Penganut Aliran Sesat di Pasuruan, Sempat Melakukan Kegiatan di Bekas Warung
"Nanti akan dilihat di lapangan kajiannya. Karena selama ini ada median di tengah jalan yang menjadi pemisah dua jalur,"; jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Blitar Suharyono mengatakan rencana pembangunan pedestrian terus dimatangkan.
Salah satu yang paling utama kebutuhan dananya. Karena pembangunannya cukup panjang lokasinya. Jika dikalkulasi bisa jadi menelan anggaran Rp 10 miliar, bahkan bisa lebih.
"Tergantung hasil kajiannya. Karena banyak yang harus disiapkan," katanya.
Pembangunan pedestrian di Jalan Ir Soekarno semakin menambah daftar rencana Pemkot Blitar menjadikan Kota Blitar semakin menarik.
Artikel Terkait
Calon Pelatih Kepala Persedikab Kediri Ada Tiga Nama, Mas Dhito: Diantaranya Adalah ASN
Terkait Standar Stadion, CEO Persik Kediri Akan Diskusi Dengan PT LIB
Ranperda Perparkiran Segera Dikirim ke Provinsi, Parkir Berlangganan di Tulungagung Jadi Sorotan
Dugaan Pungli PTSL, Kades Gebyog Mangkir dari Panggilan Kejaksaan Magetan
Belum Ada Temuan PMK, Kota dan Kabupaten Blitar Sepakat Tidak Menutup Pasar Hewan
DPRD Minta Keberadaan Galeri Industri Kayu Kedunggalar Segera Dimanfaatkan
Penerima Kucuran DBHCHT di Ngawi Tinggal Lima OPD
Ada Kebijakan Pembatasan, CJH Asal Kota Santri Turut Berkurang
Kasus DBD di Kota Kediri Diperkirakan Mulai Menurun Bulan Mei Ini
Cerita Insyafnya Diduga Penganut Aliran Sesat di Pasuruan, Sempat Melakukan Kegiatan di Bekas Warung