Ponorogo, koranmemo.com - Jumlah sapi yang mati akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Ponorogo mencapai ratusan.
Hal ini membuat Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Jogjakarta turun tangan.
Mereka diterjunkan guna menemukan faktor atau agen penyebab kematian yang tergolong tinggi di wilayah tersebut.
"Ada satu dokter hewan dan paramedik yang diterjunkan," ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Dan Statistik (Diskominfo) Ponorogo Bambang Suhendro, Jumat (24/6/2022).
Baca Juga: Music Video Left and Right Charlie Puth feat. Jeon Jungkook BTS Rilis!
Bambang membeberkan bahwa tim BBVet akan mengambil sampling di sejumlah desa di kecamatan Pudak. Antara lain Desa Pudak Kulon, Krisik, dan Pudak Wetan.
"Metodenya melakukan wawancara dan mengisi kuisioner terhadap para peternak terdampak PMK di titik lokasi," lanjut Bambang.
Selain kuisioner, tim BBVet tersebut juga mengambil sampel organ sapi yang telah mati akibat PMK. Sampel yang diambil yakni jantung, paru-paru, retikulum, dan organ lain yang dianggap terkait dengan PMK.
Artikel Terkait
Dewa United Bawa Bekal untuk Persis Solo, Nil Maizar: Semua Pemain Dalam Keadaaan Siap
Bocoran Melur untuk Firdaus Episode 18, Fakta di Balik Buku Anak-Anak Milik Melur
Dua Buronan Kejari Batu Kasus Korupsi Dibekuk
10 Latihan Soal UTBK Mandiri Soshum Mapel Geografi, Lengkap dengan Pembahasan
Gerebek Rumah Pengedar Sabu, Ini Yang Diamankan Satreskoba Polres Kediri
Begini Cara Polres Jombang Sambut Hari Bhayangkara
Lowongan Kerja Dibuka PT TEMAS Tbk, Butuh Karyawan di 3 Posisi Strategis, Ini Syaratnya