• Minggu, 24 September 2023

Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal Warisan Leluhur, Gelar Festival Jajar Gumregah 2022

- Minggu, 26 Juni 2022 | 11:59 WIB
Mas Syah saat membuka festival Jajar Gumregah 2022 (angga/memo)
Mas Syah saat membuka festival Jajar Gumregah 2022 (angga/memo)
  Trenggalek, koranmemo.com-Masyarakat di Desa Jajar Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek menggelar festival Jajar Gumregah 2022.
 
Festival tahunan itu sebagai wujud pelestarian budaya adat-istiadat yang sudah berlangsung secara turun-temurun, sekaligus upaya pengenalan secara luas akan kearifan lokal yang mengarah pada potensi wisata.

“Tentunya saya sangat bangga, budaya dan segala kearifan lokal dijaga betul,” kata Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara saat membuka festival Jajar Gumregah.

Berawal dari sebuah jargon Jajar Gumregah yang ditujukan sebagai spirit untuk menyongsong kemajuan, festival bertema’ Bebrayan Ngrumat Kebudayan’ itu memantik kunjungan wisata. Sebab dalam kegiatan itu terdapat beberapa rangkaian kegiatan seperti festival dolanan tradisional hingga kesenian tiban.
 
Baca Juga: 1500 Sapi di Satu Dusun Penghasil Susu Terpapar PMK, Segini Harga per Ekornya Kalau Dijual

Selain itu, dalam festival tersebut juga dikenalkan budaya kearifan lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Jajar, diantaranya adalah Megengan Show. Sebuah tradisi yang biasanya erat dengan kegiatan kenduri, namun dikemas menjadi sebuah pagelaran seni yang menarik menjelang Bulan Suci Ramadhan. 

Dalam Megengan Show ada kegiatan arak ambeng atau sedekah masyarakat yang diiringi dengan sholawatan. Kemudian pementasan Salalahuk, yang merupakan kegiatan shalawatan diiringi tabuhan bedug atau yang dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan jedor, jamasan atau penyucian dan beberapa kegiatan kearifan lokal lainnya.

Selain kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jajar, di Kabupaten Trenggalek memiliki beragam adat-istiadat yang hampir merata di tiap desa. Misalnya adalah kegiatan adat Bersih Dam Bagong yang dilakukan masyarakat petani di sekitar aliran Sungai Bagong hingga Larung Sembonyo yang dilakukan masyarakat sekitar Teluk Prigi. Mereka terus melestarikan kegiatan itu secara turun-temurun.
 
Baca Juga: Musim Pancaroba, BPBD Kabupaten Kediri Sebut Wilayah Ini Paling Rawan Bencana

“Tentunya ini sebuah kekayaan yang diwariskan oleh leluhur yang patut kita jaga bersama,” pungkasnya.

Reporter : Angga Prasetya

Editor     : Achmad Saichu

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X