Trenggalek, koranmemo.com - Upaya pengentasan gagal tumbuh kembang pada anak atau stunting di Kabupaten Trenggalek terus dimasifkan.
Tak hanya langkah jangka pendek, penanganan jangka panjang pun juga dilakukan. Salah satunya adalah melalui pendampingan keluarga. Tim pendamping itu diharapkan jadi pioner pencegahan stunting.
"Kehadiran tim pendamping keluarga diharapkan dapat mengawal dan memberikan edukasi kepada remaja, ibu hamil maupun keluarga muda membina keluarga yang sehat dan sejahtera," kata Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini saat memberikan pelatihan tim pendamping di Balai Desa Masaran Kecamatan Munjungan, Senin (4/7).
Baca Juga: Hewan Ternak Siap Potong Saat Idul Kurban di Kabupaten Madiun Sebanyak 20 Ribu Ekor
Kehadiran tim pendamping keluarga itu diharapkan dapat mendeteksi dini potensi stunting di lingkungan sekitarnya.
Misalnya adalah dengan memberikan sosialisasi tentang dampak pernikahan dini sehingga secara tidak langsung mencegah risiko terjadinya stunting dan edukasi faktor penyebab lainnya.
Langkah-langkah masif tim pendamping dinilai turut berkontribusi dalam menekan angka stunting. Tahun ini Trenggalek berupaya menekan prevalensi stunting hingga 14 persen.
Baca Juga: Sebaran PMK di Tulungagung Terus Bertambah, Produksi Susu Sapi Turun 20 Ribu Liter Perhari
"Tentunya saya berharap ini menjadi satu gerakan masif dalam rangka menekan angka stunting lebih rendah lagi. Selain itu saya juga ingin benar-benar dari tugas pendamping ini bisa mencapai indikator kebahagiaan ibu hamil," imbuhnya.
Stunting menjadi masalah serius yang harus segera ditanggulangi. Sebab bayi stunting cenderung terjangkit penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi maupun diabetes pada usia tertentu sehingga berpotensi menyumbang angka kemiskinan baru.
Kondisi itu tak sejalan dengan cita-cita menciptakan generasi 'emas'. Untuk itu Pokja IV PKK menggalakkan pendampingan dalam program kerjanya.
Baca Juga: Silpa Ponorogo Capai Rp 318 Miliar, Dewan Pertanyakan Sejumlah Kegiatan Pemkab Yang Tak Terealisasi
"Seperti yang saya sampaikan salah satu faktor penyebab bayi stunting adalah kesetabilan emosional yang terjadi pada ibu hamil. Penting bagi para pendamping keluarga untuk memberikan edukasi bagi ibu hamil maupun keluarga ibu hamil untuk menjaga stabilitas emosional ibu hamil itu agar selalu bahagia dan melahirkan bayi bahagia dan juga sehat," pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Gimo Hadiwibowo
Artikel Terkait
Tradisi Siraman Air Kembang di Polres Nganjuk saat Naik Pangkat, Ternyata ini Maknanya
Sinopsis Negeri 5 Menara, Prekuel Ranah 3 Warna yang Tayang di Netflix 14 Juli 2022
Wabup Pasuruan Lantik Belasan Pejabat, Berikut Nama-namanya
KONI Kota Batu Lampaui Target Perolehan Medali Porprov Jatim
Gaji ke-13 Sebesar Rp 46 Miliar untuk ASN Kabupaten Blitar Dijadwalkan Cair Juli Ini
Link Nonton dan Spoiler My Lecturer My Husband Season 2 Episode 7, Benarkah Inggit Keguguran?
Silpa Ponorogo Capai Rp 318 Miliar, Dewan Pertanyakan Sejumlah Kegiatan Pemkab Yang Tak Terealisasi
Sebaran PMK di Tulungagung Terus Bertambah, Produksi Susu Sapi Turun 20 Ribu Liter Perhari
Bergulirnya Piala Indonesia, Diharapkan Bisa Menambah Jam Terbang Pemain Muda Persik Kediri
Hewan Ternak Siap Potong Saat Idul Kurban di Kabupaten Madiun Sebanyak 20 Ribu Ekor