Nganjuk, koranmemo.com – Belum genap seumur jagung, proyek fisik percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) atau saluran irigasi tersier di Dusun Puncu Desa Gampeng Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk, terlihat retak.
Diduga kuat, proyek P3TGAI Desa Gampeng bernilai Rp 195 juta yang dikerjakan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Wono Tirto tersebut dikerjakan secara asal-asalan.
Bahkan, disinyalir saluran tersier Daerah Irigasi (DI) Gampeng pada proyek P3-TGAI Desa Gampeng ini menyimpang dari spesifikasi standar bangunan.
Hamid Efendi aktivis LKHPI (Lembaga Kajian Hukum dan Perburuhan Indonesia), saat mendatangi lokasi proyek P3-TGAI Desa Gampeng, Selasa (3/8/2022), mengamati langsung wujud fisik proyek tersebut.
Baca Juga: Diduga Sopir Mengantuk, Truk Wings Box Tabrak Bangunan Bengkel di Karangjati Ngawi
Kala itu, Hamid mendapati pondasi bangunan inti ternyata tidak menggunakan batu kali, melainkan batu padas atau batu kapur.
Tak pelak, ketika dites kekuatan pondasi menggunakan tangan, susunan batu-batu tersebut langsung ambrol hanya dengan sekali tarik.
"Setelah kami cek langsung kondisi bangunan saluran irigasi tersier di Desa Gampeng ini, diduga menggunakan bahan baku kualitas rendah,” ujar Hamid.
“Contohnya bahan baku yang seharusnya batu kali tapi ini pakai batu padas lalu ditutup dengan tanah," sambungnya.
Baca Juga: HUT ke-77 RI, KAI Hadirkan Tarif Promo Merdeka untuk 7000 Tiket
Tak hanya itu, ketika menyusuri titik demi titik bangunan sepanjang 2x292 meter tersebut, Hamid juga mendapati keretakan di beberapa titik pada bangunan utama.
"Ini disayangkan. Apalagi informasinya proyek ini baru saja selesai dikerjakan atau baru jadi, dan belum seumur jagung. Belum sempat dirasakan manfaatnya oleh petani tapi kok sudah rusak begini," ujarnya.
Terkait temuan tersebut, Hamid pun memiliki dugaan kuat telah terjadi pelanggaran hukum dalam proyek tersebut. "Atas temuan ini kami akan laporkan ke Kejaksaan Tinggi Jatim," imbuh Hamid.
Untuk diketahui, proyek P3-TGAI di Desa Gampeng ini dikerjakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Wono Tirto.
Baca Juga: Puncak Musim Kemarau Jawa Timur Rata-rata Agustus, Kabupaten Ponorogo Tidak, Kok Bisa?
Artikel Terkait
Melalui Kartu Harmoni Sejahtera, Pemkot Kediri Salurkan Sejumlah Bantuan
Link Download Poster Sambut HUT RI Ke-77 pada 17 Agustus, Cocok untuk Baliho atau Banner
Jadi Tersangka dan Ditahan KPK, Adib Makarim Masih Pimpin DPC PKB Tulungagung
Pengembangan Kasus, Satresnarkoba Polres Kediri Sergap Pengedar Narkoba
Resep Sayur Bening Bayam, Mudah Dibuat dan Kaya Nutrisi
Tren Peningkatan Kasus Aktif Covid-19, ini Pesan Wabup Pasuruan
Jelang Pilkada 2024, ini Kandidat Terkuat Calon Wali Kota Batu
Puncak Musim Kemarau Jawa Timur Rata-rata Agustus, Kabupaten Ponorogo Tidak, Kok Bisa?
HUT ke-77 RI, KAI Hadirkan Tarif Promo Merdeka untuk 7000 Tiket
Diduga Sopir Mengantuk, Truk Wings Box Tabrak Bangunan Bengkel di Karangjati Ngawi