• Rabu, 27 September 2023

Harga Sangat Baik, Hasil Panen Padi di Kabupaten Madiun Merosot Akibat Serangan Wereng, Waduh…

- Minggu, 14 Agustus 2022 | 18:11 WIB
Ilustrasi Padi (Mufid Majnun)
Ilustrasi Padi (Mufid Majnun)

Madiun, koranmemo.com - Produktivitas padi pada musim panen kedua di sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun menurun.

Cuaca dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menjadi penyebab hasil panen di Kabupaten Madiun tak terlalu memuaskan atau merosot.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Paryoto mengatakan, jika sebelumnya mampu menghasilkan 6,8 ton perhektar, kini hanya 6,7 ton perhektar. 

"Padahal harga panen gabah sedang pada posisi sangat baik, yakni sekitar Rp 5.200 perkilogramnya," katanya.

Baca Juga: Pemkot Madiun Bangun Proyek Joglo Rp 1 Miliar Didukung Politisi Demokrat

Dikatakam, penurunan produktivitas pertanian tersebut dipicu lantaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis wereng hijau dan wereng coklat.

Akibat serangan OPT membuat tanaman kerdil hingga berujung pada gagal panen di empat kecamatan, yakni Kecamatan Balerejo, Sawahan, Madiun dan Wonoasri.

"Penyebabnya serangan OPT yang tidak bisa dihindari di empat kecamatan diserang virus kerdil lantaran imbas dari wereng hijau dan coklat sehingga dampaknya sangat luar biasa, terdapat beberapa lokasi gagal panen," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Kuliner dengan Nama Unik di Kota Kediri, Salah Satunya Tahu Takwa

Selain itu, juga dipicu lantaran kondisi iklim yang sangat basah membuat perkembangan OPT sangat cepat.

Untuk menghindari dampak gagal panen yang berkelanjutan, pada musim tanam ketiga Dinas Pertanian menekankan kepada para petani untuk beralih pada tanaman palawija.

Hal tersebut dinilai sangat efektif untuk memotong siklus kembang biak hama wereng, serta membutuhkan sedikit air mengingat musim tanam ketiga sudah memasuki musim kemarau.

Baca Juga: Wow! Ratusan Aset Tanah Pemkot Madiun Belum Bersertifikat, Berupa Jalan dan Saluran Air

"Sangat efektif untuk memotong siklus perkembangan OPT,kalau tidak ada padi wereng otomatis akan mati karena tidak ada siklusnya. Jika ingin menanam padi pertimbangan kecukupan air," ujarnya.

Dia pun menghimbau masyarakat untuk menghidupkan regu pengendali hama untuk deteksi dini.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X