• Rabu, 27 September 2023

KPM Penerima BLT BBM di Tulungagung Bertambah, Satu Warga Komplain karena Nama Sama

- Jumat, 23 September 2022 | 17:49 WIB
Proses penyaluran BLT kepada KPM di Tulungagung di Kantor Pos Tulungagung pada Kamis (8/9) lalu (isal/memo)
Proses penyaluran BLT kepada KPM di Tulungagung di Kantor Pos Tulungagung pada Kamis (8/9) lalu (isal/memo)

Tulungagung, koranmemo.com - Alokasi penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) di Kantor Pos Tulungagung terjadi penambahan sebanyak 7.034 keluarga penerima manfaat (KPM).

Manajer Kantor Pos Tulungagung, Edi Mulyo Utomo mengatakan, telah mendapat edaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) soal penambahan KPM penerima BLT.

Awalnya BLT Tulungagung hanya disalurkan kepada 83 ribu KPM namun kini bertambah menjadi 90.648 KPM. Berarti ada sebanyak 7.034 KPM.

Secara rinci, sebanyak 5.340 hanya menerima BLT BBM, sedangkan 1.694 KPM sisanya menerima bantuan subsidi BBM dan bantuan pangan non tunai (BPNT).

Baca Juga: Tekan Inflasi, Wali Kota Madiun Ngantor di Pasar Besar

"Nominalnya berbeda, kalau penerima BLT BBM dapat Rp 300 ribu. Sedangkan penerima BLT BBM dan BPNT mendapat Rp 500 ribu, kata Edi Mulyo Utomo, Jumat (23/9).

Berbedanya BLT yang diterima, jelas Edi, merupakan kewenangan Kemensos. Untuk menghindari kecemburuan, dia sudah memberikan pengertian kepada masing-masing KPM.

Menurut Edi, penyaluran BLT sejak Kamis (8/9) sudah mencapai 93 persen atau sudah tersalurkan kepada 84.418 KPM.

Edi mentargetkan, minggu depan penyaluran BLT kepada seluruh KPM selesai dilakukan. "Sisanya hanya 6.230 KPM, minggu depan atau besok bisa selesai," jelasnya.

Proses penyalurannya, ujar Edi, dilakukan dengan melibatkan seluruh cabang kantor pos hingga penyaluran secara door to door.

Baca Juga: Tekan Stunting hingga 14 Persen, Pemkab Ponorogo Terjunkan Sebanyak 751 Tim Pendamping Keluarga

Penyaluran secara door to door itu hanya bagi KPM yang berhalangan hadir ke Kantor Pos dengan alasan sakit atau Lansia.

Edi juga akan berkoordinasi dengan desa apabila didapati adanya KPM yang tidak hadir dengan alasan sudah pindah kota atau bahkan meninggal.

Terkait kendala, kata Edi Mulyo Utomo, selama ini tidak menemukan. Hanya satu, yaitu soal kesalahan nama.

Dia sempat mendapat komplain dari masyarakat lantaran namanya sama dengan nama tetangganya yang dapat BLT, sedangkan dia tidak.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X