Komnas HAM Punya 4 Catatan Penting Tragedi Kanjuruhan, Salah Satunya Penggunaan Gas Air Mata!!!

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 10:16 WIB
Salah satu pintu gerbang keluar Stadion Kanjuruhan Malang yang menjadi saksi bisu korban meninggal. (Arief/memo)
Salah satu pintu gerbang keluar Stadion Kanjuruhan Malang yang menjadi saksi bisu korban meninggal. (Arief/memo)

 

Malang,koranmemo.com - Komnas HAM memiliki 4 catatan penting sebagai langkah penyelidikan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Yaitu terkait penggunaan gas air mata, dugaan kekerasan fisik oleh aparat, akses pintu stadion yang tertutup, dan penyelenggaraan pertandingan di malam hari.

Hal itu diungkapkan Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam, saat konferensi pers di kantor Arema FC. Pihaknya meminta Polri dan TNI transparan untuk memberikan keterangan.

Komnas HAM kata Anam, memiliki barang bukti berupa video, pesan suara, hingga keterangan saksi dari korban. Anam menyebut 4 catatan penting soal dugaan pelanggaran yang dilakukan aparat keamanan..

Baca Juga: Bersama Suporter Gelar Doa Bersama untuk Tragedi Kanjuruhan, Ini Pesan Bupati Kediri Mas Dhito 

Selain pihaknya juga akan meminta keterangan para pemain Arema CF yang saat itu berada di tempat kejadian perkara.

“Jadi kami minta semua pihak transparan, termasuk kepolisian, TNI dan semua yang terlibat dalam pertandingan itu,” tegasnya,Selasa (04/10).

Terkait penggunaan gas air mata, Anang membeberkan video di media sosial yang sudah diketahui dunia.

Ada juga kata dia, dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan. Hal itu diakuinya masuk dalam dugaan pelanggaran HAM.

Baca Juga: Ribuan Suporter Jombang Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

“Dalam video yang sudah tersebar, ada tindak kekerasan selain adanya penggunaan gas air mata. Kenapa itu bisa terjadi, ini yang kami dalami,” ujarnya.

Anang akan menyelidiki penggunaan wewenang oleh aparat keamanan. Salah satunya terkait tindakan kekerasan terhadap supporter di lapangan.

“Kami akan cek penggunaan wewenang itu. Masak orang jalan di pinggir lapangan terus ditendang. Pengerahan pasukannya seperti apa, lalu penggunaan gas air matanya seperti apa,” ucapnya.

“Beberapa informasi yang mendekati fakta, kekerasan memang terjadi berdasarkan video yang beredar. Ditendang hingga kena kungfu di lapangan. Semua bisa melihat itu,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mutasi Pejabat Utama Polresta Malang Kota, Ini Daftarnya

Minggu, 24 September 2023 | 10:48 WIB

Kemarau Panjang , Ini Imbauan Dinkes Kota Malang

Rabu, 13 September 2023 | 17:48 WIB
X