Kediri, koranmemo.com - Puluhan massa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Kediri (IPK) menggelar aksi unjuk rasa di Supermarket Super Indo di Jalan Hasanudin Kecamatan Kota Kediri, Kamis (24/11/2022).
Mereka datang untuk menyampaikan tuntutan agar Supermarket Super Indo diminta ditutup karena dinilai belum mengantongi izin pendirian bangunan.
Bahkan, aksi sempat diwarnai kericuhan ketika massa berusaha masuk ke halaman supermarket karena ingin menemui pihak perwakilan swalayan untuk menunjukkan bukti-bukti perizinan pendirian bangunan. Upaya tersebut dihadang oleh petugas kepolisian.
Baca Juga: Barang Bukti Tongkat Jenderal Dimusnakhan Kejari Kabupaten Kediri, Inkrah Bersama 187 Kasus Lain
Adu dorong antara massa pendemo dengan pihak Kepolisian tidak terelakkan. Kericuhan mereda, setelah kedua belah pihak ditenangkan oleh korlap nya masing-masing.
Tomi Ariwiboro, Koordinator Aksi menjelaskan, tuntutan penutupan terhadap Supermarket Super Indo dikarenakan belum mengantongi izin pendirian bangunan. Apalagi, dalam proses pendirian swalayan itu tidak melewati atas izin warga setempat.
Dia menduga keberadaan swalayan Super Indo tersebut dinilai justru akan mematikan aktivitas perekonomian masyarakat sekitar.
Baca Juga: Tabrak Tractor Milik Pabrik Rokok, Sopir Truk Pasir Tehimpit Bodi, Ini Lokasi Kejadiannya
"Kita ketahui sesuai letak lokasinya bahwa swalayan ini dekat dengan dua pasar tradisional yakni Pasar Krempyeng Balowerti dan Pasar Ngaglik Dandangan," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Urusan Perusahaan Super Indo, Priyo Dwi Utomo saat dikonfirmasi, pendirian Swalayan Super Indo ini sudah sesuai prosedur dan rekomendasi dari Pemerintah Kota Kediri serta ada perizinan dari tingkat terbawah. Dalam perizinan ini, sudah sesuai prosedur dan mendapatkan rekomendasi dari Pemkot Kediri.
"Itu pun sudah ada izin dari tingkat RT yang juga kami ikuti arahan dari kelurahan," ucapnya. head of corporate affairs super indo.
Baca Juga: Kang Marhaen Apresiasi Penganugerahan WTP pada 51 Desa/Kelurahan di Nganjuk Yang Berprestasi
Meski begitu, puluhan massa masih bersikeras agar swalayan tersebut ditutup. Bahkan, mereka juga mengancam bilamana swalayan tidak ditutup, mereka akan turun dengan jumlah massa yang lebih besar.
Reporter:Rizky Rusdiyanto
Artikel Terkait
Jelang Tutup Tahun, Ratusan Desa di Kabupaten Blitar Belum Mencairkan DD, Ini Lho Kendalanya
Dua Hari Dibuka, Pendaftar PPK Kota Blitar Membeludak, Naik Tiga Kali Lipat dari Kebutuhan
Kemenag Imbau Umat Islam Gelar Sholat Ghaib Setelah Sholat Jumat untuk Mendoakan Arwah Korban Gempa Cianjur
AWS, Sistem Terpadu Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Penentu Musim Tanam Petani Dipasang di Kota Batu
Ponorogo Menjadi Tuan Rumah Tes PPPK Nakes di Wilayah Madiun Raya, Ini Lokasi Tepatnya
Peringati Hari Ikan Nasional Ke-9, Wali Kota Kediri Tebar Benih Ikan di Sumber Jiput, Ini Daftar Jenis Ikannya
Wali Kota Kediri Ingatkan Kader Kesehatan Agar Lebih Memiliki Awareness Pada Masyarakat
Kang Marhaen Apresiasi Penganugerahan WTP pada 51 Desa/Kelurahan di Nganjuk Yang Berprestasi
Tabrak Tractor Milik Pabrik Rokok, Sopir Truk Pasir Tehimpit Bodi, Ini Lokasi Kejadiannya
Barang Bukti Tongkat Jenderal Dimusnakhan Kejari Kabupaten Kediri, Inkrah Bersama 187 Kasus Lain