DKPP Ngawi Fasilitasi Kemitraan Bagi Petani Tembakau 

- Kamis, 24 November 2022 | 19:54 WIB
Temu Usaha Petani Tembakau digelar DKPP Ngawi, Kamis (24/11/2022). 
Temu Usaha Petani Tembakau digelar DKPP Ngawi, Kamis (24/11/2022). 

 

Ngawi, koranmemo.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi memfasilitasi petani tembakau untuk kemitraan dengan pabrik rokok guna meningkatkan kesejahteraan. Kegiatan dikemas dengan acara "Temu Usaha Petani Tembakau", Kamis (24/11/2022). 

Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian DKPP Kabupaten Ngawi, Hastanina Hatimurti mengatakan,  kegiatan temu usaha petani tembakau ini merupakan kegiatan yang dibiayai  Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2022. Sebelumnya sudah melakukan pelatihan di beberapa kecamatan. 

"Temu usaha tembakau merupakan kegiatan untuk memfasilitasi petani tembakau dengan pihak ketiga agar terjalin kerjasama atau kemitraan untuk membuat jejaring pemasaran atau pun kerjasama dalam hal lainnya," katanya. 

Baca Juga: KAI Daop 7 Madiun Tambah Satu KA Sambut Nataru 2023

Dikatakan, acara ini diikuti oleh petugas penyuluh kecamatan dan petani tembakau diNgawi dari kecamatan Karangjati, Bringin, Kasreman Kedunggalar, Jogorogo, Kendal, Ngrambe dan Sine serta menggandeng narasumber yakni ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Demak dan Gradder PT. Djarum Kabupaten Demak Jawa Tengah. 

"Luasan tanam tembakau di Kabupaten Ngawi dari tahun ke tahun mengalami penurunan, salah satu penyebabnya adalah karena belum adanya jaminan pasar tembakau bagi petani tembakau di Ngawi," tambahnya.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Demak Marjuki saat menyampaikan materi tentang bagaimana teknik budidaya tembakau untuk memenuhi standart kualitas yang bisa masuk ke perusahaan rokok. Misal, perusahaan rokok Djarum menghendaki tembakau dengan kandungan tart dan nikotin yang tidak terlalu tinggi dengan warna hijau agak kuning (joning). 

Baca Juga: Pasca Dikukuhkan Jadi BAAS, Ini Yang Dilakukan Dandim 0812 Lamongan dan CEO PT SMS

Maka dari itu, yang harus diperhatikan adalah varietas dan teknis budidaya khususnya pemupukan, ketinggian tempat penanaman, cuaca dan penanganan pasca panennya, agar dapat dihasilkan tembakau sesuai spesifikasi kebutuhan pabrikan. "Setiap varietas memiliki karakteristik yang berbeda dan spesifik lokasi," jelasnya. 

Sementara itu, Mulyanto selaku Gradder PT. Djarum Kabupaten Demak Jawa Tengah mengatakan, spesifikasi tembakau yang bisa masuk ke PT Djarum yang bisa dilihat dari tiga unsur yaitu aroma, rasa dan rupa.

Selain itu, setiap perusahaan rokok menghendaki spesifikasi tembakau yang berbeda-beda. Dan setiap daerah penghasil tembakau menghasilkan jenis tembakau dengan karakteristik yang berbeda-beda pula.

Dalam satu jenis sigaret terdiri dari belasan jenis tembakau untuk menghasilkan aroma dan rasa rokok sesuai harapan. Tidak hanya itu saja, dicontohkan untuk dikabupaten Demak Break Event Poin (BEP) untuk tembakau berkisar Rp.35.000 per kg tembakau rajangan kering. 

Baca Juga: Terlalu Melambung di Embong Miring, Kijang Tabrak Tronton, Begini Nasib Satu Keluarga asal Nganjuk

"Setiap pabrik rokok akan mengambil beberapa jenis tembakau dari berbagai jenis daerah atau wilayah untuk diramu dan dikombinasikan sehingga menghasilkan teste yang sesuai," ujarnya.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polres Ngawi Amankan 30 Motor Knalpot Brong

Senin, 20 Maret 2023 | 14:08 WIB

DKPP Ngawi Gelar Pelatihan Budidaya Tembakau

Jumat, 10 Maret 2023 | 12:57 WIB

Tiga Pencuri Mesin Bajak Sawah Digulung Polres Ngawi

Kamis, 2 Februari 2023 | 14:59 WIB

Senam HUT 1 SGB, Pendukung Ganjar Membludak di Ngawi

Senin, 23 Januari 2023 | 07:25 WIB
X