Jombang, koranmemo.com - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Jombang mendapatkan kunjungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) yang bakal menjadi sekolah percontohan pertama dengan mengunakan basis program TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan ekstrakulikuler khusus kesenian prakarya pembuatan Batik Eco Print.
Pada kunjungan kali ini di SMPN 4 yang berada di Jalan Mawar nomor 3 l, Desa Banjar Dowo, Kecamatan Jombang, Herman, sebagai Staf Kemendikbud Ristek didampingi oleh perwakilan Disdikbud Jombang, dan Kepala SMP Negeri 4 Jombang, Slamet Agus Tri Prastyo beserta para guru-guru pengajar, memperkenalkan satu persatu keunggulan di sekolah SMPN 4 ini.
Diantaranya, Perpustakaan berbasis teknologi dan pembuatan batik eco print yang khusus dibuat oleh sekolah ini. Bahkan, para siswa juga ada yang sudah berhasil membuat aplikasi game kuis soal-soal mata pelajaran.
Dalam kunjungan Staf Kemendikbud ke SMPN 4 Jombang, Herman mengutarakan bahwa baru pertama kali ini di kota santri tepatnya di sekolah unggulan SMPN4 Jombang.
Baca Juga: Berada di Ponpes Lirboyo, Kepala NPT: Waspadai Narasi Intoleransi Jelang Tahun Politik
Ketika dijelaskan oleh Kepala Sekolah beserta para gurunya tentang para siswa tidak masuk sekolah bisa dilihat dengan basic online. Hal ini, agar wali kelas maupun orang tua juga tahu jika anaknya tidak bersekolah hari ini.
Selain itu, SMPN 4 ini juga memiliki ruangan perpustakaan berbasis informasi teknologi (IT) yang secara umum baru pertama kali dilihat oleh Herman.
Di sebuah ruangan berukuran kurang lebih 15 meter kali 5 meteran ini, nampak modul buku-buku mata pelajaran yang hanya tergambar didinding saja tanpa ada buku bacaannya.
Di perpustakaan inilah para siswa-siswi bisa melakukan scanning barcode melalui handphone nya jika mencari buku mana yang dipilih oleh muridnya jika ingin membaca di ruangan perpustakaan.
Baca Juga: Hadapi Bencana, Kepala Dinsos Minta Relawan Kota Kediri Miliki Satu Tujuan yang Sama
"Di sekolah SMPN 4 ini keren banget, melalui aplikasi semua pembelajaran di kelas maupun di perpustakaan. Dengan memakai aplikasi buku-buku yang di scanning barcode ini, sesuai dengan yang diinginkan kurikulum merdeka sekarang ini," ungkap Herman kepada koranmemo.com, Selasa (29/11) sore.
Dalam kunjungannya Herman sebagai perwakilan dari Kemendikbud, juga tak menyangka bahwa di sekolah SMPN 4 Jombang ini memiliki ekstrakurikuler seperti olahraga diantaranya karate.
Bahkan juga ada kesenian membuat batik eco print, dan juga aplikasi belajar mengajar, sampai ada seorang siswa kelas 7 sudah bisa membuat game untuk belajar. Sedangkan, untuk kegiatan ekskulnya bagus, disini juga mendidik anak-anak secara mandiri untuk kemajuan potensi kemampuan anak-anak itu sendiri sudah diterapkan secara baik
"Baik itu di didik secara wiraswasta untuk usaha juga ada. Seperti tadi disekolah ini membuat baju batik ecoprint dari daun-daunan yang diimplementasikan ke sebuah kian putih, baju ini bisa mengangkat nilai jual yang tinggi untuk perekonomian di daerah juga. Kami mengharapkan agar di sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia dapat mencontoh jejak kurikulum merdeka yang dipakai oleh SMPN 4 Jombang ini," terangnya.
Baca Juga: Ini Alasan Organisasi Profesi Bidang Kesehatan Demo Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law
Artikel Terkait
Aksi Tawuran Diduga Antar Perguruan Silat di Lamongan, Tiga Korban Dirawat di Rumah Sakit
3593 Warga KPM Desa Ringinrejo Terima BLT BBM, BPNT dan PKH, Ini Rinciannya
Jelang Lanjutan Kompetisi, Persik Kediri Kemungkinan Tanpa Uji Coba, Ini Alasannya
Perkosa Pemandu Lagu Hingga Tewas, Pemuda Tulungagung Dituntut 7 Tahun Penjara
Ramalan Zodiak Scorpio Rabu 30 November 2022, Waktunya Hang Out Bareng Keluarga dan Anak-anak
Pemkab Kediri Dorong Anak Muda Cakap Digital
Ini Alasan Organisasi Profesi Bidang Kesehatan Demo Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law
Hati-hati dengan Ramalan Zodiak Leo Besok Rabu 30 November 2022, Kesehatan Adalah yang Terpenting
Hadapi Bencana, Kepala Dinsos Minta Relawan Kota Kediri Miliki Satu Tujuan yang Sama
Berada di Ponpes Lirboyo, Kepala NPT: Waspadai Narasi Intoleransi Jelang Tahun Politik