Dua Elemen Mahasiswa di Kabupaten Trenggalek Menggelar Aksi di Kantor DPRD, Ini Tuntutan Mereka

Trenggalek, koranmemo.com - Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Trenggalek menggelar aksi damai.Demo atau aksi damai yang dilakukan GMNI dan IMM berlangsung di Depan Kantor DPRD Trenggalek, Jumat (2/12).

Aksi damai yang dilakukan  GMN dan IMM itu sebagai wujud protes penolakan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Sebelum datang ke Kantor DPRD, para mahasiswa itu berkumpul di Alun-alun Trenggalek.

Baca Juga: Tipu Proyek Fiktif hingga Rp 7 Miliar, Warga Kedungwaru Diproses Kejari Tulungagung

Sambil menyuarakan tuntutan dan membentang beberapa poster yang berisi tentang penolakan RKUHP, massa bergerak ke kantor dewan setempat dengan pengawalan ketat petugas kepolisian. Setiba di kantor dewan, massa menyuarakan aspirasinya merespons RKUHP itu.

Ketua GMNI Trenggalek,  Mohamad Sodiq Fauzi mengatakan, ada dua poin yang jadi tuntutan para mahasiswa.

Pertama mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera menunda pengesahan RKUHP hingga RKUHP itu dinilai tidak bermasalah. Karena para mahasiswa itu menilai terhadap sejumlah pasal yang dinilai kontroversial.

Baca Juga: Diduga Depresi Karena Lapak Terbakar, Pedagang di Pasar Kesamben Kabupaten Blitar Tewas Gantung Diri

“Sedangkan yang kedua adalah menuntut pemerintah dan DPR-RI untuk mengakomodasi masukan dari masyarakat sipil terhadap pasal – pasal bermasalah dalam RKUHP,” kata dia.

Aksi itu mendapat respons dari para anggota DPRD Trenggalek. Aspirasi dari para mahasiswa itu akan diwadahi untuk kemudian diteruskan ke otoritas terkait untuk jadi bahan pertimbangan sehingga pasal-pasal yang dinilai menimbulkan polemik itu bisa dikaji kembali sebelum disahkan.