Trenggalek Glontor Rp 5,5 Miliar Untuk Tanggulangi Stunting, Ini Fokusnya

- Kamis, 19 Januari 2023 | 12:06 WIB
Program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita untuk pencegahan stunting  (angga/memo)
Program Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita untuk pencegahan stunting (angga/memo)

 

Trenggalek, KORANMEMO.COM - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelontor anggaran sebesar Rp 5,5 miliar untuk penanggulangan stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak.

Dana itu akan dialokasikan untuk intervensi stunting melalui pemberian makanan tambahan dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil dan balita.

“Pemkab Trenggalek menganggarkan dana sebesar Rp 5,5 miliar untuk intervensi stunting melalui PMT (Pemberian Makanan Tambahan),” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto.

Anggaran itu, lanjut Sunarto, dialokasikan di puskesmas masing-masing kecamatan untuk edukasi penurunan stunting hingga bantuan makanan tambahan untuk memenuhi aspek gizi ibu hamil dan balita.

Baca Juga: Resep Sup Kepala Ikan ala Chef Rudy Choirudin, Sedap, Gurih dan Segar, Silahkan Mencoba

Bantuan makanan tambahan itu akan diberikan khusus kepada ibu hamil dan balita yang dinilai butuh dilakukan intervensi stunting.

“Nantinya yang memasak adalah kelompok masyarakat yang ada ditunjuk di masing-masing desa, lalu dibagikan ke sasaran,” imbuhnya.

Praktisnya, cakupan gizi pada ibu hamil dan balita yang dilakukan intervensi stunting itu akan dipenuhi melalui bantuan makanan tambahan secara periodik sembari dilakukan pemantauan.

Untuk memenuhi aspek gizi itu, pemerintah setempat menganggarkan per orang Rp 16.500 untuk makanan tambahan balita dan Rp 21.500 untuk tambahan makanan ibu hamil.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Besok Jumat 20 Januari 2023: RCTI, GTV, Trans 7 Lengkap

ini diberikan setiap hari selama 90 hari. Kemudian setelah itu dilakukan evaluasi, kalau masih belum mentas dari stunting akan diberikan kembali,” pungkasnya.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menambahkan, intervensi stunting itu dilakukan untuk mewujudkan target zero stunting di Bumi Menak Sopal.

Target itu sejalan dengan angka prevalensi stunting Trenggalek yang terus mengalami penurunan saban tahunnya. Tahun 2018-2019 angka stunting Trenggalek berada di angka 30 persen dan turun menjadi 8-11 persen pada 2022.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 di Sentul International Convention Center Bogor, Selasa (17/1) yang menargetkan pada tahun 2024 jumlah bayi stunting di Indonesia berada di bawah 14 persen. Untuk Trenggalek laju stunting ini kita tekan terus supaya tidak bertambah,” kata Mas Ipin.

Halaman:

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X