Cukai Naik, Pabrik Rokok di Wilayah Kantor Bea Cukai Kediri Bermunculan, Ini Lokasi dan Faktor Penyebabnya

Kediri, KORANMEMO.COM - Dengan adanya kenaikan tarif cukai, tidak berpengaruh bagi Industri rokok di wilayah kerja kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan cukai (KPPBC) Tipe Madya cukai Kediri

Terbukti, berdasarkan jumlah industri pabrik rokok masih terus bertambah.

Apalagi, pada tahun 2022 lalu justru ada penambahan sebanyak enam unit pabrik rokok baru.

Enam perusahaan baru tersebut tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Nganjuk yang merupakan wilayah kerja KPPBC Tipe Madya cukai Kediri.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Rajab, Jangan Lengah!

Seksi Pelayanan Kepabeaan cukai 1 Kediri, Navy Zawariq menjelaskan, tahun sebelumnya hanya ada sebanyak 30 perusahaan, namun dalam tahun 2022 ada penambahan enam perusahaan sehingga totalnya untuk saat ini ada 36 perusahaan tembakau termasuk vape ataupun rokok elektrik.

Dia tidak menampik bahwa kebijakan cukai semakin naik setiap tahunnya.

"Jadi kami perkirakan pada tahun depan juga diprediksi akan ada kenaikan cukai rokok seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya saat ditemui.

Menurut Seksi Pelayanan Kepabeaan cukai 1 Kediri, kenaikan tarif cukai tersebut paling banyak didominasi oleh jenis sigaret kretek mesin (SKM).

Baca Juga: Satlantas Polres Lamongan Terima Bantuan 3 Unit Kendaraan dari Korlantas Polri, Ini Pesan Kapolres

Kemudian, untuk produksi rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT) mengalami kenaikan yang relatif kecil.

Bahkan, potensi produksi rokok jenis SKT tersebut yang peluangnya masih dilirik oleh para industri rokok.

Padahal tahun 2022 lalu produksi rokok jenis sigaret kretek mesin mengalami penurunan sampai 10 persen.

“Memang jenis produk mesin banyak mengalami penurunan produksi tahun kemarin sampai 10 persen lebih, tapi untukjenis tangan tidak banyak turun,” ungkap Navy.