Buka Lowongan untuk 5.700 Orang, KPU Kabupaten Kediri Butuh Tenaga Pantarlih, Berminat…?

Kediri, KORANMEMO.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri menyiapkan sebanyak 5.700 orang panitia pemuktahiran data pemilih (Pantarlih).

Sebanyak 5.700 orang Pantarlih itu sebagai persiapan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Dimana sebanyak 5.700 anggota Pantarlih nantinya tersebar di 343 desa di wilayah Kabupaten Kediri atau wilayahnya masing-masing.

Adapun, pendaftaran calon anggota panitia pemuktahiran data pemilih tersebut dimulai pada Kamis (26/1/2023) sampai dengan Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kediri Jumat 27 Januari 2023, Ini Rilis Resmi BMKG

 Sementara masa kerja Pantarlih yang akan dibentuk adalah mulai 6 Februari 2023 sampai dengan 15 Maret 2023.

Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi SDM dan Sosdiklih Parmas, Nanang Qosim mengatakan, pendaftaran Pantarlih dibuka selama enam hari di setiap desa.

Sedangkan persyaratannya adalah sama dengan anggota PPS seperti Warga Negara Indonesia (WNI), bertempat tinggal di wilayah tersebut, usia maksimal 65 tahun.

Tak hanya itu, KPU Kabupaten Kediri juga menargetkan sebanyak 5.700 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan yang anggota Pantarlih yang direkrut.

Baca Juga: Rilis BMKG! Ini Prakiraan Cuaca Nganjuk Jumat 27 Januari 2023, Hati-hati Hujan Petir Seharian

"Awalnya kita siapkan sebanyak 5.758, tapi kami disuruh efisiensi oleh KPU Provinsi Jatim saat rakor yang kemudian diputuskan jumlah TPS dan Pantarlih di Kabupaten Kediri sebanyak 5700," jelasnya kepada KORANMEMO.COM, Kamis (26/1/2023).

Dia menyebutkan, calon anggota Pantarlih yang mendaftarkan diri akan mengikuti tahapan selanjutnya atau keesokan harinya yakni verifikasi administrasi, hingga penetapan.

Selain itu, juga tidak ada tahapan tes tulis maupun wawancara.

Meski demikian, yang menjadi pertimbangan sebenarnya adalah anggota Pantarlih nanti menguasai wilayah karena harus mendatangi rumah warga maupun harus kenal dengan tetangganya.

Baca Juga: Lalu Lintas Hewan Ternak yang Masuk ke Tulungagung Diperketat, Kasus LSD Belum Ditemukan