Pelaksanaan Puasa Sunah Bulan Dzulhijjah Berbeda Menyusul Penetapan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah dari Kemenag

- Kamis, 30 Juni 2022 | 10:54 WIB
Pelaksanaan Puasa Sunah Bulan Dzulhijjah Jadi Berbeda Menyusul Penetapan Tanggal 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah dari Kemenag     (Pixabay.com/konevi)
Pelaksanaan Puasa Sunah Bulan Dzulhijjah Jadi Berbeda Menyusul Penetapan Tanggal 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah dari Kemenag (Pixabay.com/konevi)

koranmemo.com - Menyusul penetapan tanggal 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah pada, Jumat 1 Juli 2022, maka puasa sunah bulan Dzulhijjah juga diawali sesuai penetapan pemerintah ini, yakni diawali pada Jumat 1 Juli 2022.

Meski begitu, dipastikan sebagian umat muslim di Indonesia memulai puasa sunah bulan Dzuhijjah pada Hari Kamis (30/06/2022) sebab Ormas Muhammadiyah menetapkan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah bertepatan pada Sabtu 9 Juli 2022.

Walau ada perbedaan pendapat, yang pasti amalan sunah di bulan Dzulhijjah yakni puasa selama 9 hari di awal bulan tetap dilaksanakan umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Persik Kediri Kembalikan Piala Trofeo Nusantara with Ronaldinho: Kami Tidak “Adu Kungfu”

Amalan sholih seperti salah satunya puasa sunah di bulan Dzulhijjah ini memiliki pahala yang besar sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Dalam hadits Ibnu ‘Abbas disebutkan,

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah pun tidak bisa mengalahkan kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali sedikit pun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968)

Baca Juga: Dapat Daging Kambing Saat Idul Adha, Menu Nasi Mandhi Ala Chef Devina Hermawan Bisa Dicoba, Ini Resepnya

Sedangkan dalil yang menunjukkan keistimewaan puasa di awal Dzulhijjah sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Untuk diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Iduladha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Baca Juga: Update Malaysia Open 2022, Jonatan Christie Melaju ke Perempat Final, Rinov/Pitha Terhenti

"Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1443 Hijriah ditetapkan jatuh pada Jumat tanggal 1 Juli 2022," tutur Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi usai memimpin Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah, di Jakarta, Rabu (29/6/2022), seperti dilansir laman resmi Kemenag.

Halaman:

Editor: Ulul Hadiyin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X