Mengapa Erupsi Gunung Semeru Terjadi Tiba-Tiba dan Tanpa Ada Gempa?

- Senin, 6 Desember 2021 | 09:52 WIB
Erupsi Gunung Semeru (@dinrayaujazla/Twitter)
Erupsi Gunung Semeru (@dinrayaujazla/Twitter)

Koranmemo.com - Gunung Semeru mengalami erupsi tanpa ada peringatan dini kepada warga sekitar, Sabtu (4/12) sore sekitar pukul 14:50 WIB. Saat terjadi erupsi, menurut Magma Indonesia, visual letusah tidak teramati tapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik.

Warga juga tidak merasakan gempa. Namun, dilansir dari website resmi Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, ahli vulkanologi ITB, hal ini disebabkan karena sedikitnya material yang berada di dalam dapur magma.

Mirzam menjelaskan, sebenarnya ada tiga hal yang bisa mengakibatkan sebuah gunung api mengalami erupsi. Pertama, karena volume di dapur magma gunung itu sudah penuh. Kedua, karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma dan ketiga, yang terjadi di atas dapur magma.

Baca Juga: Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Semeru

Faktor ketiga inilah yang diduga terjadi di Gunung Semeru. Karena curah hujan selama beberapa hari terakhir tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncak dari akumulasi letusan sebelumnya, terkikis air. Akibatnya, gunung itu kehilangan beban.

Jadi, kendati isi dapur magmanya sedikit (makanya tidak terasa ada gempa kecuali dilihat melalui seismograf), Semeru tetap bisa erupsi. Inilah yang menyebabkan, tidak ada tanda-tanda yang dirasakan oleh warga sebelum Semeru erupsi.

Baca Juga: Peduli Bencana Gunung Semeru, Pemkot Kediri Kirim Tim BPBD dan Bantuan

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif tipe A. Berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan, Mirzam menyimpulkan, Gunung Semeru memiliki interval letusan jangka pendeknya 1-2 tahun. Terakhir tercatat pernah juga mengalami letusan di tahun 2020 juga di bulan Desember.

Letusan kali ini, volume magmanya sebetulnya tidak banyak, tetapi abu vulkaniknya banyak sebab akumulasi dari letusan sebelumnya.

Editor: Della Cahaya P.

Tags

Terkini

Bagaimana Diskriminasi dapat Dikurangi di Kebun Binatang

Selasa, 28 Februari 2023 | 15:15 WIB
X