koranmemo.com - Masyarakat diminta waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan tsunami terutama di malam hari sebagai dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.
Imbauan terhadap kemungkinan adanya tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau ini disampaikan Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun instagramnya @DaryonoBMKG, Senin (25/04)
Daryono menyebut bahwa hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari Waspada Level II menjadi Siaga Level III terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Berani Lawan Jambret, Kapolsek Pagu Beri Penghargaan Nenek 62 Tahun
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level Siaga III, BMKG menegaskan bahwa masyarakat, pengunjung, wisatawan, atau pendaki tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 5 km dari Kawah Aktif.
Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung diharap tenang dan tidak mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami.
Masyarakat dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Badan Geologi akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang/ dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Untuk diketahui, Gunung Anak Krakatau yang berada di kawasan Selat Sunda, Provinsi Lampung, secara geografis terletak pada posisi 06o06’05” LS dan 105o 25’ 22,3” BT.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.
Pasca erupsi yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018 yang kemudian kolapsnya tubuh bagian barat daya menjadikan tinggi Gunung Anak Krakatau saat ini sekitar 150 mdpl.***
Artikel Terkait
Idul Fitri Datangkan Rezeki Bagi Pengrajin Mebel di Tulungagung
Umat Muslim Kota Kediri Bukber di Gereja, Wali Kota: Bukti Indeks Toleransi Kota Kediri 10 Besar di Indonesia
Pastikan Batas Wilayah Antar Kelurahan, Pemkot Kediri Pasang 25 Pilar Batas di Kecamatan Kota
KAI Sediakan Tiket Angkutan Lebaran Khusus untuk Peserta Angkutan Motor Gratis
Kejuaraan Asia 2022, Chico Siapkan Strategi Khusus Hadapi Momota
Polres Kediri Tetapkan 5 Tersangka Kasus Petasan Meledak Hancurkan Tangan Bocah Blabak
Respon Cepat Mas Dhito Perbaiki Jalan Rusak, Menjeng Kimhoa: Mirip Sirkuit Mandalika
Berani Lawan Jambret, Kapolsek Pagu Beri Penghargaan Nenek 62 Tahun
Jadwal Layanan SIM Keliling Wilayah Jakarta, Selasa 26 April 2022
Sassuolo vs Juventus 1-2, Si Nyonya Tua Permalukan Tuan Rumah