• Sabtu, 30 September 2023

Bagaimana Politik Identitas Mempengaruhi Pemilihan Umum di Negara Demokratis? Ini Penjelasannya!

- Senin, 18 September 2023 | 23:20 WIB
Ilustrasi politik identitas mempengaruhi pemilihan umum di negara demokratis (Wahyu Prabowo )
Ilustrasi politik identitas mempengaruhi pemilihan umum di negara demokratis (Wahyu Prabowo )

KORANMEMO.COM - Keberadaan politik identitas telah menjadi faktor yang semakin mempengaruhi pemilihan umum (pemilu) di negara-negara demokratis.

Dalam politik identitas, individu mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok tertentu berdasarkan karakteristik seperti agama, etnis, gender, orientasi seksual, atau kebangsaan.

Pendekatan ini dapat mempengaruhi pandangan politik seseorang dan keputusan mereka saat memilih pemimpin atau partai politik dalam proses pemilihan umum.

Satu hal yang penting untuk dicatat adalah bahwa politik identitas bukanlah fenomena baru.

Sejarah politik di berbagai negara telah mencerminkan perjuangan untuk pengakuan dan keberpihakan kelompok berdasarkan identitas mereka.

Baca Juga: Inspirasi Resep Jamur untuk Lauk Sehari-hari, Dijamin Enak Bund!

Namun, dalam konteks masyarakat global yang semakin kompleks dan beragam saat ini, isu-isu terkait identitas telah menjadi lebih pusat dalam diskursus politik dan pemilihan umum.

Salah satu dampaknya dalam proses pemilu adalah polarisasi politik yang menjadi lebih tajam.

Ketika individu mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok identitas tertentu, mereka cenderung mendukung partai atau kandidat yang dianggap mewakili kepentingan mereka.

Ini dapat mengarah pada pembentukan kubu politik yang saling bertentangan, yang menghambat dialog dan kerja sama yang konstruktif di antara kelompok yang berbeda.

Para politisi juga sering kali memanfaatkan politik jenis ini untuk kepentingan mereka sendiri.

Mereka menggunakan retorika dan strategi yang berfokus pada isu-isu identitas guna menarik dukungan dari kelompok-kelompok tertentu.

Dalam proses ini, isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia, keadilan sosial, atau kebijakan publik tertentu mungkin diabaikan.

Hal ini bisa menyebabkan pemilih memilih berdasarkan identitas mereka, bukan berdasarkan program dan kompetensi pemerintah yang diusulkan.

Halaman:

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X