• Sabtu, 30 September 2023

Peran Politik Identitas dan Isu Suku, Agama, dan Etnis Dalam Pemilihan Umum

- Selasa, 19 September 2023 | 03:00 WIB
Ilustrasi peran politik identitas dan isu suku, agama dan etnis dalam pemilihan umum
Ilustrasi peran politik identitas dan isu suku, agama dan etnis dalam pemilihan umum

KORANMEMO.COM - Proses pemilihan umum (pemilu) dalah salah satu momen penting dalam kehidupan berdemokrasi di suatu negara.

Dalam setiap pemilu, masyarakat diberikan hak untuk memilih wakilnya yang akan mewakili kepentingan rakyat.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pemilihan umum, seperti politik identitas dan isu suku, agama, dan etnis.

Istilah politik identitas adalah strategi politik yang digunakan oleh kelompok atau individu untuk memobilisasi dukungan berdasarkan identitas bersama mereka, seperti suku, agama, etnis, atau jenis kelamin.

Dalam pemilihan umum, identitas kelompok sering digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.

Baca Juga: Mendadak, Seluruh Pegawai Bakesbangpol Lamongan Lakukan Tes Urine, Ada Apa?

Adanya praktek politik ini dalam proses pemilu dapat berpengaruh dalam beberapa aspek.

1. Mengubah dinamika politik dengan menggerakkan partisipasi politik dari kelompok identitas tertentu.

Misalnya, partai politik atau kandidat yang mampu memperoleh dukungan dari kelompok agama atau etnis tertentu dapat mendapatkan keuntungan dalam pemilihan umum.

2. Digunakan untuk memperkuat solidaritas antar kelompok identitas.

Dalam pemilu, strategi ini dilakukan dengan menekankan pentingnya kepentingan bersama dan tujuan politik yang dapat memobilisasi dukungan untuk kandidat atau partai tertentu.

Namun, adanya praktek politik ini juga dapat mengancam keberlanjutan sistem demokrasi.

Ketika politik ini digunakan untuk memicu konflik antar kelompok identitas, hal ini dapat memperburuk iklim politik dan memecah belah masyarakat.

Praktek politik yang ekstrem bisa mengarah pada sikap diskriminatif dan intoleransi antar kelompok identitas, menyebabkan polarisasi dan ketidakstabilan politik.

Halaman:

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X