• Sabtu, 30 September 2023

Revolusi Hijau dan Dampak Pada Politik Pertanian

- Selasa, 19 September 2023 | 08:00 WIB
Ini revolusi hijau dan dampak pada politik pertanian  (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Ini revolusi hijau dan dampak pada politik pertanian (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

KORANMEMO.COM - Revolusi Hijau adalah sebuah perubahan besar dalam sistem pertanian yang terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Disamping itu, Revolusi Hijau bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan dengan menggunakan teknologi modern, seperti penggunaan bibit unggul dan pemupukan yang intensif.

Revolusi Hijau ini dicetuskan oleh peneliti dan ahli pertanian seperti Norman Borlaug, yang mengembangkan varietas padi dan gandum yang lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca ekstrem.

Selain itu, dampak dari Revolusi Hijau terhadap politik pertanian sangat signifikan. Pertama, peningkatan produksi pangan yang dicapai melalui Revolusi Hijau mempengaruhi kebijakan pertanian negara-negara yang mengimplementasikan Revolusi Hijau.

Baca Juga: Ini Manfaat Jamur yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Mereka menjadi lebih berfokus pada pengembangan sektor pertanian dan memprioritaskan program-program yang mendukung peningkatan produksi pangan, seperti penyediaan pupuk, bibit unggul, dan alat pertanian modern.

Kedua, Revolusi Hijau juga mengubah tata kelola pertanian di banyak negara. Sebagai contoh, pemerintah menjadi lebih terlibat dalam pengelolaan sektor pertanian, baik melalui penyediaan subsidi atau insentif bagi petani maupun melalui lembaga yang mengatur distribusi dan harga produk pertanian.

Selain itu, Revolusi Hijau juga mempengaruhi dinamika politik di pedesaan. Pertumbuhan produksi pangan yang signifikan membawa perubahan sosial dan ekonomi di pedesaan.

Petani menjadi lebih terorganisir dan berdaya saing, serta memperoleh keuntungan ekonomi yang lebih besar.

Hal ini berdampak pada peningkatan partisipasi politik petani dalam kehidupan politik di daerah mereka.

Namun, dampak Revolusi Hijau tidak hanya bersifat positif. Perubahan teknologi dan praktik pertanian yang terjadi saat Revolusi Hijau juga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Penggunaan pupuk dan pestisida yang intensif meningkatkan risiko pencemaran air, tanah, dan udara.

Selain itu, pola pertanian yang fokus pada produksi tanaman tertentu juga dapat mengakibatkan kerugian diversitas hayati dan ketidakseimbangan ekosistem.

Baca Juga: Mendadak, Seluruh Pegawai Bakesbangpol Lamongan Lakukan Tes Urine, Ada Apa?

Halaman:

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X