• Sabtu, 30 September 2023

Menelusuri Politik Identitas dan Konflik Etnis di Era Modern

- Selasa, 19 September 2023 | 08:40 WIB
Penjelasan politik identitas dan konflik etnis di era modern
Penjelasan politik identitas dan konflik etnis di era modern

KORANMEMO.COM - Politik identitas dan konflik etnis adalah dua fenomena yang sering kali terkait erat dalam era modern.

Politik identitas mengacu pada praktik politik yang berfokus pada identitas kelompok tertentu, seperti suku, agama, etnis, atau gender.

Konflik etnis, di sisi lain, adalah bentuk konflik bersenjata atau non-bersenjata yang melibatkan kelompok etnis yang berbeda.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya politik identitas dan konflik etnis di era modern ini.

Pertama, globalisasi telah meningkatkan interaksi antara kelompok-kelompok yang berbeda di seluruh dunia.

Baca Juga: Ini Manfaat Jamur yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Ini memungkinkan individu dan kelompok untuk lebih sadar akan identitas mereka dan memperkuat solidaritas dalam kelompok mereka.

Kedua, dekolonisasi di banyak negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin telah meningkatkan kesadaran etnis di kalangan masyarakat yang dulunya dikuasai oleh kekuatan kolonial.

Penduduk asli mulai menuntut hak-hak mereka dan mengorganisir diri mereka dalam kelompok identitas.

Ketiga, kebijakan negara yang diskriminatif atau penindasan kelompok etnis tertentu juga dapat memicu politik identitas dan konflik etnis.

Contohnya adalah politik apartheid di Afrika Selatan dan konflik antara Bosnia-Herzegovina, Serbia, dan Kroasia di Eropa.

Peran media sosial dan teknologi informasi juga berperan dalam meningkatkan politik identitas dan konflik etnis di era modern.

Media sosial memungkinkan individu dan kelompok untuk dengan mudah berkomunikasi, mengorganisir, dan memperkuat identitas mereka. Hal ini dapat memicu polarisasi dan konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Dalam banyak situasi, politik identitas dan konflik etnis dapat menyebabkan ketegangan yang serius, kekerasan, dan bahkan perang saudara.

Halaman:

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X