Doa bersama sebagai bentuk rasa sukur kepada Yang Maha Kuasa atas jayanya Pancasila hingga saat ini sebagai dasar negara.
Kus Hartono pengurus dan pengelola Situs Persada Soekarno menyampaikan sebelum gelaran upacara dan diskusi terlebih dulu ada doa bersama dan tasyakuran yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan warga masyarakat.
"Kegiatan akan berlangsung pada Kamis (1/6) Juni yang berlanjut dengan diskusi terkait napak tilas penggalian Pancasila ternyata bukan di Ende," katanya.
Baca Juga: Tambang Pasir Ilegal Digerebek Polres Blitar, Amankan Tiga Pelaku dan Satu Ekskavator
Dijelaskan Kus, saat Soekarno dibuang di pengasingan dan tinggal di rumah sederhana yang terletak di jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara, antara tahun 1934-1938.
Dijelaskan Kus, saat Soekarno dibuang di pengasingan dan tinggal di rumah sederhana yang terletak di jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara, antara tahun 1934-1938.
Hingga sebagian orang menyebut Ende adalah lahirnya Pancasila.
Namun jika mencermati Pidato 01 Juni 1945 semua akan sadar bahwa tempat awal penggalian Pancasila itu ternyata bukan di Ende.
Namun jika mencermati Pidato 01 Juni 1945 semua akan sadar bahwa tempat awal penggalian Pancasila itu ternyata bukan di Ende.
Sebab Soekarno mengatakan sudah menggali sejak tahun 1918.
“Bung Karno dibuang di Endi itu antara tahun 1934-1938. Sementara dalam Pidato 01 Juni 1945 Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918.
Jadi jauh sebelum di Ende, sekitar 20 tahun sebelum di Ende.
“Bung Karno dibuang di Endi itu antara tahun 1934-1938. Sementara dalam Pidato 01 Juni 1945 Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918.
Jadi jauh sebelum di Ende, sekitar 20 tahun sebelum di Ende.
“Sebagaimana pesan Bung Karno jas merah, jadi kami merasa perlu mengungkap dan mendiskusikan hal ini, agar tidak berlarut-larut," Katanya.
Baca Juga: Beri Beasiswa S1, Mas Dhito Berpesan Guru PAUD Tidak Pilih Kasih Dalam Mendidik
Hal lain yang sangat yang tak kalah penting adalah terkait hasil survei yang dilakukan oleh Setara Institute yakni adanya gejala-gejala generasi muda kurang memahami dan menjunjung tinggi Pancasila Dasar Negara.
“ Memang Pancasila bukan kitab suci agama, tapi kalau sampai Pancasila diganti akan roboh Negara Kesatuan Republik Indonesia, " katanya.
Ditambahkan Kus Hartono dengan menunjukkan fakta dalam pidato 01 Juni 1945 yang menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918 diharapkan masyarakat akan sadar bahwa tidaklah mudah merumuskan dasar negara.
Hal lain yang sangat yang tak kalah penting adalah terkait hasil survei yang dilakukan oleh Setara Institute yakni adanya gejala-gejala generasi muda kurang memahami dan menjunjung tinggi Pancasila Dasar Negara.
“ Memang Pancasila bukan kitab suci agama, tapi kalau sampai Pancasila diganti akan roboh Negara Kesatuan Republik Indonesia, " katanya.
Ditambahkan Kus Hartono dengan menunjukkan fakta dalam pidato 01 Juni 1945 yang menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918 diharapkan masyarakat akan sadar bahwa tidaklah mudah merumuskan dasar negara.
Jika dihitung dari tahun 1918 hingga 1945 Bung Karno menggali selama 27 tahun.
Kus berharap generasi milenial dan warga tetap menjaga dan melestarikan Pancasila.
Reporter Bakti Wijayanto
Editor Achmad Saichu