koranmemo.com – Dalam menuntut ilmu, selain dibutuhkan kesungguhan juga dibutuhkan metode belajar yang ampuh agar hasilnya lebih maksimal. Salah satu metode belajar yang patut ditiru atau diteladani adalah metode belajar K.H. Mahrus Aly Lirboyo.
Dilansir dari berbagai sumber, KH.Mahrus Aly Lirboyo merupakan ulama yang sangat tekun belajar. Hal ini terbukti dari kesungguhan beliau dalam mengekang hawa nafsu agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
Ulama kharismatik NU sekaligus penerus generasi kedua Pondok Pesantren lirboyo ini lahir pada tahun 1906 M di desa Gedongan, Cirebon dengan nama “Rusydi”. Nama “Mahrus” didapat setelah beliau melaksanakan ibadah haji yang pertama pada tahun 1927.
Baca Juga: Simak ! Ada 3 Manfaat Olahraga Menurut Pandangan Agama Islam, Nomor 3 Paling Penting
Awalnya Rusydi belajar mengaji kepada ayahandanya sendiri KH.Aly dan kakaknya sendiri KH. Ahmad Afifi. Kemudian melanjutkan ke Pesantren Tegal di bawah asuhan KH. Mukhlas, suami dari Nyai Mushlihah yang tak lain adalah kakak keempatnya.
Pengembaraan ilmu Mahrus Aly tidak berhenti sampai disitu, beliau melanjutkan belajarnya ke Pondok Pesantren Kasingan Rembang mulai tahun 1931 sampai 1936 di bawah asuhan KH. Kholil Harun. Kemudian ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri hingga menikah.
Semangat KH. Mahrus Aly dalam menuntut ilmu masih terus bergelora, bahkan setelah menikah dan memiliki anak cucu. Hal ini dilihat dari KH. Mahrus Aly yang masih menuntut ilmu atau ngaji pasaran di sejumlah pesantren pada bulan Ramadhan. Dan salah satu dari putranya yang sering diajak untuk nyantri bersama adalah Abdullah Kafabihi.
Ketekunan Mbah Mahrus dalam menuntut ilmu telah terpatri. Dari pengakuan KH. Mustofa Bisri, Kiainya ini sangat tekun dalam menuntut ilmu agama. Beliau menciptakan metode pembelajarannya sendiri yaitu sistem nadzar (menjadikan ibadah sunnah dan fardhu kifayah menjadi fardhu ‘ain) yang banyak diikuti oleh santri-santri Lirboyo ataupun santri Pondok Pesantren lainnya.
Tidak hanya itu, dari penuturan KH.Anwar Manshur, menantu KH.Mahrus Aly. Kesungguhan KH.Mahrus juga terletak pada kesungguhan dan konsistensinya dalam menggunakan waktu. Bagi K.H. Mahrus Aly, waktu adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Beliau membagi waktu khusus untuk beliau gunakan menghafal, mendarus, melalar, serta mutholaah kitab.
Beliau memiliki kebiasaan mengulang pelajaran yang telah diperoleh dari sang guru sebanyak sebelas kali. Namun, Paham ataupun tidak paham akan pelajaran tersebut, beliau tetap mengulang pelajaran sampai sebelas kali. Subhanallah.
Dalam memperdalam kitab fiqih, beliau juga memiliki cara yang unik pula. Yaitu hanya memperdalam satu kitab fiqh saja. Sebab, apapun namanya, jika memang kitab fiqh pasti membahas tentang hukum.
Dari penuturan KH.Ahmad Idris Marzuqi, KH. Mahrus Aly semasa mondok memiliki kamar khusus untuk mutholaah, yang mana jika beliau masuk kamar tersebut, maka akan susah untuk keluar. Masya Allah.
Itulah beberapa metode belajar yang diterapkan oleh Kh. Mahrus Aly, semoga kita dapat mengambil manfaat dan teladan dari beliau. Aamiin.***
Penulis : Suhaidi
Artikel Terkait
Harga Kedelai Naik Terus, Produsen Tahu di Jombang Mengeluh
Serem! 5 Kampung Mati di Indonesia yang Terbengkalai hingga Kental Aura Mistis
Atasi Kemacetan, ini Skema Pengaturan Parkir di Kota Malang
Mulai Oktober, BPBD Malang Tetapkan Siaga Bencana Hidrometeorologi
Pesan Mas Ipin ke Sekda Anyar, Kompakkan Birokrasi Sukseskan Program RPJMD
Perumdam Among Tirto Kota Batu Genjot Pemasangan 750 Sambungan Air Bersih
Ada Beberapa Jenis Sayur yang Bila Dipanaskan Lagi Justru Muncul Bakteri, Ini Daftar dan Ulasannya
Pengadaan Lift Baru Gedung Lantai 8 Pemkab Ponorogo Capai Rp 1,75 Miliar
Alami Pecah Ban, Truk Box Muat Bir Terguling di Tol Jomo
Simak ! Ada 3 Manfaat Olahraga Menurut Pandangan Agama Islam, Nomor 3 Paling Penting