Metode Belajar KH. Mahrus Aly Lirboyo, Patut Diteladani Para Penuntut Ilmu, Salah Satunya Cara Membagi Waktu

- Kamis, 29 September 2022 | 16:01 WIB
KH Mahrus Aly Lirboyo(facebook/Casidi Csd)
KH Mahrus Aly Lirboyo(facebook/Casidi Csd)

koranmemo.com – Dalam menuntut ilmu, selain dibutuhkan kesungguhan juga dibutuhkan metode belajar yang ampuh agar hasilnya lebih maksimal. Salah satu metode belajar yang patut ditiru atau diteladani adalah metode belajar K.H. Mahrus Aly Lirboyo.

Dilansir dari berbagai sumber, KH.Mahrus Aly Lirboyo merupakan ulama yang sangat tekun belajar. Hal ini terbukti  dari kesungguhan beliau dalam mengekang hawa nafsu agar tidak  mengganggu konsentrasi belajar.

Ulama kharismatik NU sekaligus penerus generasi kedua Pondok Pesantren lirboyo ini lahir pada tahun 1906 M di desa Gedongan, Cirebon dengan nama “Rusydi”. Nama “Mahrus” didapat setelah beliau melaksanakan ibadah haji yang pertama pada tahun 1927.

Baca Juga: Simak ! Ada 3 Manfaat Olahraga Menurut Pandangan Agama Islam, Nomor 3 Paling Penting 

Awalnya Rusydi belajar mengaji kepada ayahandanya sendiri KH.Aly dan kakaknya sendiri KH. Ahmad Afifi. Kemudian melanjutkan ke Pesantren Tegal di bawah asuhan KH. Mukhlas, suami dari Nyai Mushlihah yang tak lain adalah kakak keempatnya.

 
Di bawah asuhan KH. Mukhlaslah, Rusydi mengkhatamkan kitab Alfiyyah Ibnu Malik. Dan disaat menjadi santri disana, Rusydi menunaikan ibadah haji. 
 
Sepulang dari tanah suci Rusydi berganti nama menjadi Mahrus, yang kemudian disandingkan dengan nama ayahandanya sendiri, KH, Aly. Maka kemudian, dengan nama inilah seorang ulama kharismatik dari Lirboyo dikenal Mahrus Aly.
 
Baca Juga: Ada Beberapa Jenis Sayur yang Bila Dipanaskan Lagi Justru Muncul Bakteri, Ini Daftar dan Ulasannya

Pengembaraan ilmu Mahrus Aly tidak berhenti sampai disitu, beliau melanjutkan belajarnya ke Pondok Pesantren Kasingan Rembang mulai tahun 1931 sampai 1936 di bawah asuhan KH. Kholil Harun. Kemudian ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri hingga menikah.

Semangat KH. Mahrus Aly dalam menuntut ilmu masih terus bergelora, bahkan setelah menikah dan memiliki anak cucu. Hal ini dilihat dari KH. Mahrus Aly yang masih menuntut ilmu atau ngaji pasaran di sejumlah pesantren pada bulan Ramadhan. Dan salah satu dari putranya yang sering diajak untuk nyantri bersama adalah Abdullah Kafabihi.

Ketekunan Mbah Mahrus dalam menuntut ilmu telah terpatri. Dari pengakuan KH. Mustofa Bisri, Kiainya ini sangat tekun dalam menuntut ilmu agama. Beliau menciptakan metode pembelajarannya sendiri yaitu sistem nadzar (menjadikan ibadah sunnah dan fardhu kifayah menjadi fardhu ‘ain) yang banyak diikuti oleh santri-santri Lirboyo ataupun santri Pondok Pesantren lainnya. 
 
 
“Misalnya, saya tidak akan keluar kamar sebelum hafal kitab Alfiah, saya tidak akan pakai baju, sebelum menguasai bab ini, dan begitu seterusnya” ungkap Kyai yang akrab disapa Gus Mus ini.

Tidak hanya itu, dari penuturan KH.Anwar Manshur, menantu KH.Mahrus Aly. Kesungguhan KH.Mahrus juga terletak pada kesungguhan dan konsistensinya dalam menggunakan waktu. Bagi K.H. Mahrus Aly, waktu adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Beliau membagi waktu khusus untuk beliau gunakan menghafal, mendarus, melalar, serta mutholaah kitab.

Beliau memiliki kebiasaan mengulang pelajaran yang telah diperoleh dari sang guru sebanyak sebelas kali. Namun, Paham ataupun tidak paham akan pelajaran tersebut, beliau tetap mengulang pelajaran sampai sebelas kali. Subhanallah.

Dalam memperdalam kitab fiqih, beliau juga memiliki cara yang unik pula. Yaitu hanya memperdalam satu kitab fiqh saja. Sebab, apapun namanya, jika memang kitab fiqh pasti membahas tentang hukum. 
 
Suatu bab yang ada di salah satu kitab fiqh, pasti ada di kitab yang lain, hanya beda redaksi saja. Jadi menurut K.H. Mahrus Aly, asal faham salah satu kitab fiqh, pasti bisa faham kitab fiqh yang lain.

Dari penuturan KH.Ahmad Idris Marzuqi, KH. Mahrus Aly semasa mondok memiliki kamar khusus untuk mutholaah, yang mana jika beliau masuk kamar tersebut, maka akan susah untuk keluar. Masya Allah.

Itulah beberapa metode belajar yang diterapkan oleh Kh. Mahrus Aly, semoga kita dapat mengambil manfaat dan teladan dari beliau. Aamiin.***

Penulis : Suhaidi

Editor: Koran Memo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Shalat Sunnah yang Dapat Dikerjakan dalam Satu Hari

Minggu, 23 April 2023 | 17:40 WIB

Sebentar Lagi Ramadhan, Apa yang Perlu Disiapkan?

Minggu, 26 Februari 2023 | 12:16 WIB

Benarkah Setan Dibelenggu Saat Bulan Ramadhan?

Sabtu, 18 Februari 2023 | 21:49 WIB

Memetik Hikmah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Jumat, 17 Februari 2023 | 15:34 WIB
X